Shock

942 144 92
                                    

Jeongyeon POV

Dan di sinilah aku, di ruang tengah bersama Jihyo, Momo dan Dahyun. Momo dan Dahyun duduk di sofa sementara aku dan Jihyo berdiri di hadapan mereka, menunggu penjelasan dari keduanya.

"Jadi nggak ada yang mau jelasin nih?" Tanya Jihyo dengan nada tegas. Aku langsung mengelus punggungnya dan mengajaknya duduk. Mungkin dia lagi banyak pikiran makanya jadi galak gini.

"Dahyun, aku kayaknya sekarang tau yang papa yang mana" bisik Momo, tapi masih bisa kudengar

"Yang mana unnie?" Tanya Dahyun seraya berbisik juga

"Jihyo, soalnya galak kalo soal disiplin gini. Kalo Jeongyeon kan galaknya soal kebersihan, mama mama banget nggak tuh hahaha"

"Hahaha iya bener juga unnie, tapi dua-duanya kan tetep mama, aku nggak mau manggil salah satu dari mereka papa, pokonya dua-duanya mama"

"Iya tapi menurutku pembagian perannya gitu"

"Tapi kalo di kasur unnie?"

"Hmm.. menurut kamu gimana?"

Ku lirik Jihyo. Wajahnya memerah.

Marah atau malu?

Pasti marah sih.

Dia pasti nggak suka dengan candaan ini.

"Menurut aku pasti yang di-----"

"Ehem" Jihyo berdehem, membuat Momo dan Dahyun seketika terdiam. "Udah diskusinya?"

"Hehehe udah" jawab Momo tanpa dosa.

"Jadi, tadi itu apa?" Tanya Jihyo lagi. Kali ini nadanya lebih rendah daripada yang sebelumnya. Sudah cukup tenang kah? Atau masih malu mendengar candaan Momo dan Dahyun tadi?

"Maaf Jihyo tadi Dahyun gemesin banget soalnya, jadi kelepasan" jawab Momo.

Eh

Gemesin?

Jadi

Maksudnya

Mereka---

"Iya maaf ya Jihyo unnie, Jeongyeon unnie, maaf banget kita ngelangkahin kalian"

"Ngelangkahin?" Tanya Jihyo. Yang sebenarnya ingin kutanyakan juga.

"Iya. Kita udah jadian hehehe"

"HAH JADIAN!" Aku dan Jihyo memekik bersamaan.

Kok bisa?

Ini pasti kami yang salah dengar.

Mana mungkin kan?

Iya kan?

******

Dan mereka memang benar jadian.

Mereka bilang ingin mengumumkan berita ini besok tapi aku dan Jihyo terlanjur memergoki mereka duluan.

Huh mereka memang jadian!?!?!

Ini di luar nalar.

Mereka berdua bahkan baru mengenal nggak lebih lama dari aku dan Jihyo, tapi mereka udah jadian?

Maksudku gini lho, apa mereka nggak tau aku menahan perasaan untuk Jihyo dari awal trainee sampai sekarang?

Aku menahan perasaan ini karena takut mengacaukan semuanya.

Dan karena Jihyo juga nggak menyukaiku, sih.

Ya tapi ini tetep aja nggak adil, perasaanku lagi kacau begini mereka malah seenaknya jadian di depanku?

Wow

Pokoknya wow.

Momo dan Dahyun menyebalkan!

Yah....tapi mau gimana lagi, mereka memang beruntung.

Hanya dalam waktu singkat, perasaan mereka bisa sama, bisa saling terbalas.

Nggak seperti aku dan Jihyo.

Kami bersama paling lama di sini, tetapi hanya aku yang menaruh perasaan lebih padanya.

Miris.

Dan dalam situasi ini aku nggak bisa menyalahkan Momo dan Dahyun dong ya.

Momo dan Dahyun sudah kembali ke kamar sejak 15 menit yang lalu. Aku dan Jihyo masih di sini, dan ia tak mengeluarkan sepatah katapun. Mungkin karena masih shock. Jadilah situasi ini sangat canggung untukku. Aku bingung harus apa.

Ini aneh. Aku dan Jihyo belakangan ini agak renggang, tapi kami harus dihadapkan dalam situasi begini. Apa ini resiko jadi orang tua?

Huh kan lihat aku bahkan termakan candaan sendiri!

Rasanya sakit mengingat setiap candaan antara aku dam Jihyo.

Jam dinding sudah menunjukan waktu hampir pukul 3 pagi. Bukannya kita harus bangun pukul 4 untuk persiapan ke acara MCountdown? Artinya aku dan Jihyo hanya punya waktu satu jam untuk tidur!

"Jihyo"

"Hm?"

"Shock huh?"

"Banget"

"Gue juga, tapi kayaknya ini waktunya tidur deh Ji---"

"Ah iya bener banget" ia langsung berdiri "Gue ke kamar deh"

"Iya gue juga mau ke kamar" aku ikut berdiri

"Hm...Okay" lirih Jihyo

Ku balas "Okay"

Hening

Haruskah aku mengucapkan sesuatu? Sesuatu yang biasa kita ucapkan sebelum tidur.

Hhhh

Baiklah

"Good night Ji"

"Good night Jeong"

Dan sialnya kami mengucapkan secara bersamaan.

"Hahaha sorry" aku terkekeh

"Hahaha sorry" dia terkekeh

Bareng lagi.

Astaga.

Hening lagi.

Situasi semakin canggung.

Aku menatapnya, dia juga menatapku.

Lalu ia malah menunduk.

"Hm.... Gue.... Ke kamar ya" pamitnya sambil memainkan ujung baju.

Imut.

Bisa-bisanya aku salah fokus di situasi begini!

"Okay..." Aku mengangguk-angguk, walaupun sudah tau dia juga nggak bisa lihat aku "Bye"

"Bye..." Balasnya

"Have a nice dream" kataku

Lalu ia menjawab "Have a nice dream too" membuatku tersenyum tipis.

Hmm...Ini aneh.

Super aneh.

Aku dan Jihyo aneh.

Walaupun kami jarang berinteraksi, aku tetap nggak bisa mengelak bahwa perasaanku untuk Jihyo masih sama, nggak berkurang sedikitpun.

Aku harus gimana sih?

___________
05-09-2020

Leader vs Prankster (Jeonghyo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang