Gue sayang lo, Ji!

1.4K 138 77
                                    

Suasana hening dan sepi menghiasi seisi ruangan. Jam sudah menunjukkan pukul 1 malam. Semua member sudah tidur kecuali sang leader.

"Jeongyeon"

Jeongyeon mengerjapkan mata ketika mendengar seseorang memanggil namanya. Jihyo rupanya.

Kepala Jeongyeon terasa berat sekali, dadanya juga sesak mengingat apa yang baru saja ia alami.

Jeongyeon mengedarkan pandangan dan sadar ternyata ia masih di ruang tengah sejak tadi. 

"Lo ketiduran di sini?" Tanya Jihyo. Jeongyeon hanya diam.

Karena tak ada jawaban, Jihyo memilih duduk di sebelah Jeongyeon. 

"Jeong?" Panggil Jihyo lagi. Terpaksa yang dipanggil menoleh

"Lo marah sama gue?" Tanya Jihyo tiba-tiba. Jeongyeon menggeleng.

"Kenapa lo beda setelah kita pulang dari radio?"

"Nggak"

Jihyo menghela napas sejenak. "Gue ada salah ya?"

Jeongyeon menggeleng lagi. Diam cukup lama hingga Jihyo kembali bertanya

"Gue ada omongan yang bikin lo sakit hati?"

"Entah"

"Iya ya?"

"....."

"Lo marah karena gue omongin lo pacar impian semua orang?atau--"

"IYA" Jeongyeon berteriak, membuat Jihyo tersentak

"Iya?" Tanya Jihyo

"...."

"Jeong, iya beneran karena itu?"

"...."

"Tapi bagian mana yang bikin lo sakit hati Jeo---"

"BAGIAN MANA?" Tanya Jeongyeon.

Kini Jihyo yang terdiam.

Jeongyeon emosi dan ingin segera berteriak bahwa ia tidak ingin menjadi pacar impian semua orang kecuali jadi pacar impian Jihyo, akan tetapi percakapan ini terlalu familiar. Ia tak boleh gegabah dan tak boleh asal menjawab.

"Jeong?" Tanya Jihyo pelan, mengembalikan atensi Jeongyeon sepenuhnya. "Bagian mana?"

"Eung.... Nggak...Nggak ada, hehe, gue nggak marah kok sama lo" ucap Jeongyeon setelah menyadari apa yang terjadi.

"Oh, nggak marah? Oke deh! Ayo nonton film!" Ucap Jihyo seraya masuk ke pelukan Jeongyeon.

Jeongyeon balas memeluk Jihyo "Ayo!"

Dalam hati ia berteriak lega, setidaknya ia bisa mengendalikan diri. Setidaknya jalan cerita itu tidak ia alami. Jalan cerita yang membuatnya hampir gila.

"Ji?"

"Hm?"

"Jangan pergi ya! Jangan tinggalin gue!" Ucap Jeongyeon seraya mengelus rambut Jihyo penuh kasih sayang.

"Ih apaan sih lo aneh banget, kayak gue mau kemana aja!"

"Iya pokoknya jangan pergi!"

"Aneh lo, nggak jelas!"

"Ih serius, janji dulu! Kalo ada apa-apa harus cerita ke gue! Kalo ada yang bikin lo sedih cerita ke gue! Pokoknya gue selalu ada buat lo! Lo harus janji ga akan ninggalin gue!"

"Iya Jeongyeon sayang, orang paling nyebelin sedunia! Gue janji gue nggak akan pergi! Lo aneh banget deh seharian ini, udah diemin gue abis pulang dari radio, terus sekarang bangun tidur jadi kayak gini. Abis mimpi buruk lo?" 

"Hahaha iya mungkin!"

"Hhh aneh banget"

"Bodo. Peluk dong, Ji!"

"Ini dari tadi apa?" Singut Jihyo

"Kurang deket!"

"Hhhh iyaa iyaa" ucap Jihyo seraya mengeratkan pelukannya pada Jeongyeon.

Jeongyeon ikut memeluk erat tubuh Jihyo.

Ia bersyukur.

Benar-benar bersyukur karena semua yang ia alami hanya mimpi.

Mimpi paling buruk seumur hidupnya.

Jeongyeon berjanji pada dirinya sendiri tidak akan pernah mengungkapkan perasaannya pada Jihyo karena ia tidak ingin kehilangan orang paling berharga dalam hidupnya.

"Gue sayang lo, Ji!"

"Hilih bacot sweet talker!"

"Hahahaha bodo amat!"

Dan ingatkan Jeongyeon untuk selalu menjaga dinamika pertemanan mereka. Ingatkan Jeongyeon untuk selalu mengusili Jihyo. Biar saja ribut begini asal tetap selalu ada untuk satu sama lain.

Begini saja sudah cukup.

Sampai kapanpun Jeongyeon dan Jihyo akan selalu menyebalkan untuk satu sama lain.

"Btw gue juga sayang sama lo Jeong, tapi boong! Hahahahaa"

"Kurang ajar!"

End

___________15-10-2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________
15-10-2020

Leader vs Prankster (Jeonghyo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang