Memories

952 136 11
                                    

Jeongyeon POV

Pulang dari weekly idol kami berpesta untuk merayakan hari ulang tahunku. Pesta ini pesta yang kacau seperti biasanya. Musik diputar kencang, botol wine dimana-mana, dan kami menari seperti orang gila.

Jihyo hanya duduk sembari memangku Sana. Dan aku benci melihat itu.

Memang ini bukan pertama kalinya Sana duduk di pangkuan Jihyo, tapi tiap kali melihat hal itu aku selalu nggak suka.

Jihyo benci skinship tapi Jihyo nggak pernah menolak Sana menempel kepadanya.

Ya walaupun Jihyo juga nggak pernah menolak menempel denganku tapi hal itu hanya berlaku jika kami sedang berduaan. Atau jika sedang terpaksa seperti tadi siang.

Kalau di tempat umum, yang ada dia selalu bertingkah menyebalkan. Ku akui aku juga menyebalkan untuknya. Jadi kalau soal bertengkar ini murni salah kita berdua, bukan hanya salah satu.

Tapi tetap saja, semua ini membuatku nggak suka. Kenapa dia mau menempel-nempel dengan Sana di depan semua orang?!

Apalagi kalau mengingat di sosial media, hastag Sahyo sering bermunculan ketika Jihyo dan Sana melakukan skinship di acara atau event tertentu. Tidak seperti Jeonghyo yang tidak pernah dibahas.

Kalau kami bertengkar baru dibahas. Huh.

Belum lagi kemarin Jihyo pergi dengan Sejeong, teman dekatnya sedari lama. Maksudku di antara semua orang di dunia ini, aku hanya bagian dari temannya juga, tidak lebih dari itu. Padahal ku kira aku aku lebih dari itu apalagi aku yang pertama untuknya.

Tiba-tiba semua kejadian terputar di kepalaku. Mulai dari awal kami kenal sampai sekarang.

"Ah Jeongyeon, kita seumuran! Akhirnya aku punya temen seumuran"

"Jeongyeon ayo kamu jangan di studio aja, gabung sini"

"Jeongyeon, aku mau main sama kamu aja deh, aku nggak gabung sama wonder girl ataupun miss A lagi"

"Kamu itu cantik lho, harus pede!"

"Jeong, main ke Myeongdong yuk!"

"Jeong temenin ngerjain PR!"

"Heh nggak usah ngeselin!"

"Mulai sekarang gue ngomongnya gue aja ya, geli pake aku hahaha"

"Apaan sih lo nggak jelas banget poninya sini gue benerin"

"Jelek banget sih!"

"Happy graduation orang paling jelek sedunia! Hahahaha. Selamat yaa senior high school nih ye!"

"Halo, Jeong, lo udah nyampe rumah? Gue nggak bisa tidur"

"Gue gagal, Jeong!"

"Gue kira penantian gue sepuluh tahun berhasil, ternyata engga"

"Sukses terus buat lo! Kabarin kalau ada apa-apa"

"Makasih Jeong udah selalu nemenin gue"

"JEONGYEON!!!! ADA KABAR DARI AGENSI!!! KITA HARUS BERJUANG LAGI, BARENG NAYEON UNNIE DAN MINYOUNG!!"

"Gue tau gue jelek, gue gendut, tapi gue merasa bisa, kenapa dia harus ngomong gitu, Jeong?"

"Makasih tetep jadi temen gue walaupun gue gendut"

"Tetep jadi temen gue selamanya yaa"

"Dapet salam dari mama sama adek-adek gue"

"Wah salam balik buat kakak lo ya, bilangin adeknya ngeselin hahahaha"

"Mati aja lo!"

"Ngeselin banget sih!"

"Nggak bakal, gue nggak bakal kangen!"

"Jeongyeon dengerin ini deh"

"Jeongyeon cobain ini deh"

"Jeong ke sana yuk--"

"Jeong ke sini yuk-"

"Jeongyeon---"

"Jeongyeon---"

"Jeongyeon---"

Arghhhhhh. Ini sakit. Dadaku seperti ditimpah berton-ton beban. Ini juga menyesakkan. Banyak hal yang kami lewati bersama tetapi aku hanya dianggap teman.

Hanya teman!

Teman selamanya!

Sebenarnya aku sudah lelah overthinking begini terus. Tapi aku juga nggak tau bagaimana cara menghentikannya. Aku nggak tau bagaimana cara melupakan perasaanku untuk Jihyo.

Susah.

Kami tinggal satu atap dan perasaanku padanya juga sudah sangat besar. Terlalu banyak memoriku dengannya. Aku sangat menyayangi Jihyo. Aku mencintainya. Aku menginginkannya lebih dari sekedar teman.

Dan aku tau, keinginanku itu tidak akan terwujud.

Aku harus berusaha lebih keras untuk menjauhinya. Jangan karena kejadian tadi siang di weekly idol pertahananku luntur lagi.

Jihyo tiba-tiba menatapku. Membuat darahku berdesir hangat.

Jangan Jeongyeon.

Jangan semakin jatuh ke dalam pesonanya.

Jangan berlarut-larut dalam memori lama.

Jangan lagi.

Semua ini sudah cukup, kamu sudah terlalu dalam.

Kamu harus menghilangkan perasaan ini!

Kamu pasti bisa!

Iya aku pasti bisa!

Dengan cepat aku membuang wajah. Kemana saja asal tidak ke Jihyo.

Selamat tinggal perasaan!

Selamat tinggal Jihyo!

___________
13-09-2020

Leader vs Prankster (Jeonghyo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang