Leader vs Prankster (Jeonghyo)

Video Call

Jihyo duduk bersandar ke sofa ruang tengah rumahnya. Sudah beberapa bulan ini ia tidak pulang karena disibukkan dengan jadwal yang begitu padat. Jihyo senang akhirnya dapat kembali lagi ke rumah ini. Melepas rindu, penat, dan rasa sesak yang ia rasakan.

Keputusannya untuk cuti adalah keputusan terberat yang pernah ia ambil. Ia takut membuat member khawatir, namun di sisi lain ia juga butuh.

Jeongyeon dengan segala bentuk usaha untuk menjauhinya benar-benar membuat batinnya tersiksa.

Katakan Jihyo berlebihan, namun perasaannya untuk Jeongyeon memang sudah tidak sebercanda itu. Makanya ia benar-benar butuh waktu untuk rehat sejenak dari dinamika kehidupannya yang mengerikan. Dinamika kehidupannya yang selalu tidak jauh-jauh dari Jeongyeon.

Bukan ingin melupakan, hanya saja ingin menguatkan diri.

Apalagi member tidak ada yang tau tentang masalah yang terjadi di antara Jeongyeon dan dirinya.

Hal itu semakin membuat Jihyo tertekan karena tidak bisa menceritakan masalah ini dengan siapa-siapa.

Kemarin, sewaktu papanya menjemput di gedung JYP Entertainment, ia dihujani banyak pertanyaan. Apalagi melihat matanya sedikit merah.

"Kamu nangis?" Tanya tuan Park.

"Engga, pa"

"Bohong, itu matanya merah!"

"Ngantuk tau!"

"Terus kenapa cuti?"

"Siapa yang cuti, orang emang libur! Lagian aku kangen sama mama dan adek-adek. Masa nggak boleh pulang, sih!"

"Dih, papanya sendiri yang jemput ini malah nggak dikangenin?"

"Engga hahaha"

"Anak siapa sih ngeselin gini?"

"Anak orang yang pastinya ngeselin juga sih!"

"Salah didik nih papa kayaknya!"

"Hahaha"

Jihyo senang. Setidaknya walaupun masalahnya begitu rumit, masih ada keluarganya yang selalu ada untuknya.

Disaat ia sedang sibuk melamun begitu, tiba-tiba ada pesan dari Nayeon yang masuk ke ponselnya bertubi-tubi. Ia hanya diam, membiarkan ponsel itu sampai berhenti berdenting. Setelah berhenti barulah ia membuka isinya.