"Eh, Rachel,"
Siang ini, aku mampir ke rumah sakit tempat Kak Seonghwa bekerja. Pria itu bersungguh-sungguh dengan ucapannya tentang tidak pulang ke rumah, bahkan satu kotak pizza turut ia kirimkan kemarin malam. Masalahnya, pada jam tidurnya saja pria itu tidak peduli, aku sangsi pria itu masih ingat caranya makan karena saking sibuknya.
Maka, di sinilah aku, di lobi rumah sakit dengan satu tas berisi penuh makanan sehat untuk pria itu. Kak Seonghwa tidak memintanya, memang, meskipun sesekali ia memintaku untuk menyisihkan sedikit makanan sekaligus mengantarkannya ke rumah sakit.
"Hai, Kak Natasha," sapaku pada Kak Natasha, salah satu resepsionis rumah sakit. Ia masih muda sekali dan tentunya sangat ramah, aku suka sekali berbincang dengannya ketika Kak Natasha tidak sedang bertugas.
"Mau ke Dokter Seonghwa, ya?" tanya Kak Natasha. "Kayaknya lagi sibuk banget tuh divisi bedah, mendadak banyak pasien."
"Iya, udah semingguan Kak Seonghwa gak pulang, keasyikan di rumah sakit," celetukku. "Ngomong-ngomong, aku boleh masuk kan, Kak?"
Kak Natasha terkekeh, "Iya, boleh, tapi gak tau ya Dokter Seonghwa ada di ruangannya apa enggak."
"Ah, gak apa-apa, nanti aku tungguin aja," jawabku. "Makasih ya, Kak Nath, nanti aku main lagi!"
Aku pun mengangkat kakiku meninggalkan meja resepsionis, menuju sisi lain dari rumah sakit yang tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang. Berjalan melintasi lorong penuh dokter sedikit membuatku merasa minder, karena aku juga calon dokter, tetapi juga semakin memancing semangatku untuk belajar lebih keras lagi.
Di sepanjang perjalananku, tampak banyak dokter koass dan beberapa dokter muda dengan jas putihnya yang tampak masih mengkilat baru. Ah, mereka tampak begitu hebat dengan jas putih itu, semoga aku bisa meraihnya secepatnya!
"Habis ini stase apa? Kira-kira dokternya siapa ya?"
"Denger-denger sih masih muda, tapi udah spesialis,"
"Tau Dokter Seonghwa, gak? Semoga habis ini sama Dokter Seonghwa!"
Diam-diam aku terkekeh mendengar percakapan dokter-dokter koass tersebut. Ternyata Kak Seonghwa sangat terkenal, aku tidak pernah menyangka akan hal itu sebelumnya.
"Belom tau aja, Kak Seonghwa orangnya nyebelin," gumamku lirih, kemudian segera berbelok menuju lorong berisi ruangan para dokter bedah agar dokter-dokter koass tadi tidak mendengar ucapanku.
Jika lorong tadi tampak gemerlap dengan banyaknya dokter-dokter berjas putih lalu-lalang, lorong ini sebaliknya. Dokter-dokter di sini kebanyakan sudah senior, dengan pakaian hijau-hijau khas dokter bedah. Mereka pun berjalan dengan sangat cepat, akan ke ruang operasi barangkali.
Perjalanan panjangku pun berakhir di salah satu ruang dengan papan nama "Dokter Seonghwa" di depan pintu. Aku melirikkan mataku melewati kaca buram di pintu, Kak Seonghwa tidak ada di dalam.
"Kata Kak Seonghwa, kalau mau nyamperin dia tinggal masuk aja," gumamku lagi. Muncul sepintas keraguan di benakku.
Ah, sudahlah, toh aku tidak akan macam-macam. Perlahan, aku membuka pintu ruangan Kak Seonghwa dan masuk ke dalam ruangannyaㅡtanpa permisi. Memangnya aku harus permisi ke mana? Ke rak buku Kak Seonghwa? Yang benar saja!
Aku meletakkan kotak bekalku di meja Kak Seonghwa, di sebelah sebuah bingkai foto kecil yang membelakangi posisiku. Sesaat, aku menatap bingkai tersebut dan meraihnya. Sudut bibirku terangkat melihat sosok yang ada di sana. Tentu saja, bukan pertama kali aku mengunjungi ruangan Kak Seonghwa, artinya juga bukan pertama kali aku melihat bingkai foto tersebut.
Sosok di dalam bingkai foto tersebut adalah perempuan muda, dengan rambut yang tergerai panjang. Senyumannya tipis, tetapi manis sekali. Wanita itu, hanya sedikit yang kutahu tentangnya, tetapi aku tahu pasti bahwa perempuan itu sangat berarti bagi Kak Seonghwa.
Yeeun, begitulah yang tertulis di salah satu sudut foto tersebut, dengan tanggal yang kemungkinan merupakan tanggal foto tersebut diambil. Kak Yeeun ini mungkin saja teman dari Kak Seonghwa, atau mungkin pacarnya? Entahlah, aku tidak pernah bertemu dengan wanita itu.
Namun, tunggu, jika ia adalah pacar Kak Seonghwa, mana mungkin Kak Yeeun tidak tahu tentangku, ia bahkan tidak pernah muncul di flat? Ck, Kak Seonghwa saja sekaku itu, aku tidak yakin ada orang yang mau berpacaran dengannya.
"Rachel?"
note.
anggep aja fotonya kayak gitu.
ngomong-ngomong, CLC comeback loh gais, judul lagunya "Helicopter". dengerin deh, nagih banget soalnya T^Tand please don't mind natasha krn aku gatau mau ngasih nama siapa
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPTY SPACE ─ Seonghwa ATEEZ
Fanfic[ ON HOLD ] Dokter Seonghwa itu terlalu kaku, aku tidak akan heran jika ia akan "sendirian" sepanjang hidupnya. - side story 'Rewrite the Stars'. Originally written by Penguanlin, 2020.