Chapter kemarin aku lupa masukin ini👆🌚 bayangin vibes Jungkook kek gitu, ya. Pas lagi nyiapin makanan buat Jiyeon dan hnghhh ke Jiyeon :v 🤧 aku lupa masukinnya. Argh!
Dan untuk chapter sekarang, bayangin dia kek gini🌑👇 hnghh ...
***
Terlepas dari apa yang Jiyeon alami, ia pikir semua keadaan bisa kembali normal, pun ia akan terbebas kendati sementara lantaran Jungkook terlambat menghadiri kuliah siangnya. Nyatanya, sekarang pemuda itu tengah mengusap sekujur tubuhnya di dalam bathtub yang terisi air. Membiarkan permukaan kulit telanjangnya disentuh Jungkook secara cuma-cuma tanpa ada perlawanan. Hasilnya akan sama, Jungkook tetap kembali menjadi pemenang.
"Mandi yang bersih, Sayang. Jangan sampai tersisa aroma percintaan kita di tubuhmu."
"Pemerkosaan," sanggah Jiyeon cepat. Tutur katanya benar-benar dingin. Kendati raut mukanya setenang permukaan air telaga, namun Jiyeon menyimpan banyak dendam untuk entitas yang saat ini bersamanya.
Menanggapi hal itu, Jungkook hanya terkekeh kering. Sesekali ia akan bermain-main di pusat rangsangan Jiyeon hingga gadis itu kembali merintih kecil. Memaksa diri untuk menggigit bibir agar tidak mengeluarkan suara-suara erotis yang berkemungkinan akan membuat gairah Jungkook kembali memuncak. Kedapatan akan meneguk ludah beberapa kali, mengepalkan erat kedua tangannya untuk menahan gejolak asing yang bergumul pada satu titik pusat rangsangannya.
Cukup. Jiyeon lelah.
"He-hentikan ... "Jiyeon memegang tangan Jungkook yang menangkup dadanya. Bermain-main disana. Napas itu terputus-putus kala berucap, "Aku ingin pulang. Kumohon."
Sejemang Jungkook terdiam, sibuk dengan isi pikirannya yang bercabang. Kedua manik kelam itu hanya menatap kosong ke depan tanpa membalas aksara dari permohonan Jiyeon yang menanti dalam perasaan risau. Permainan tangan kurang ajar itu sejenak terhenti—bukan, pergerakannya sedikit mengurai—seakan waktu juga turut demikian. Membiarkan mereka stagnan dalam atmosfir yang tidak mengenakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] SOUGH ✓
Fanfiction[EBOOK BISA DIBELI KAPAN SAJA] Pada malam perayaan ulang tahun Jeon Yumi yang ke delapan belas, semua berubah mencekam--pelataran turut menjalarkan rasa kengerian bersamaan dengan alunan teriakan Yoon Jiyeon yang entitasnya melebur hanya dalam sekej...