1O.

5.8K 658 362
                                    

Visual Jungkook di chapter ini bayangin kek gitu, ya 👆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Visual Jungkook di chapter ini bayangin kek gitu, ya 👆

Chapter ini sangat panjang, jadi enjoy, ya! Bacanya pelan-pelan aja, resapi tiap kalimatnya  ͡° ͜ʖ ͡° happy reading!

Dan ... karena aku ada urusan malam ini—kencan bareng Taehyung dan Jungkook (threesome)—jadi aku langsung aja apdet sekarang. Biasa malming :>

Kalau semisal komentarnya lebih dari 300 maybe, *lol ... aku bakalan dobel apdet. Xixixixi. Jangan lupa share cerita ini ke temennya yang suka bulgoseeuuu, yavv!

***

Tungkai Jiyeon melangkah pelan menyusuri lorong sekolah saat bel pulang berbunyi. Mereka berhamburan keluar kelas dengan langkah lunglai dan sepasang bahu yang merosot lantaran terlalu lelah menjalani pelajaran wajib dan kelas tambahan hingga sore.

Bunyi perut keroncongan membuat Jiyeon meringis. Satu tangannya yang semula mengayun mengikuti langkah kaki kini memegang perut. Mendadak rasa lapar datang menyerang sebab Jiyeon tidak ikut mengisi perut saat jam istirahat menjelang masuk kelas tambahan.

Ia lantas memejamkan mata sebentar, dan lekas melangkah lebar. Jiyeon tidak punya banyak waktu sekarang untuk makan dan ia harus menghadiri les.

Gadis Yoon itu menarik napas panjang saat menyadari bahwa mulai sekarang ia tidak lagi bersama Yumi. Pun presensi Yumi semenjak bel pulang berbunyi tak tampak sama sekali.

Mencoba untuk tidak peduli dengan gelengan kepala, pun Jiyeon sedikit terdorong ke depan saat ada rangkulan mendadak yang bertengger di bahunya dari arah belakang.

Sontak Jiyeon menoleh, mendapati Jaemin yang kini berjalan bersisian bersamanya.

"Lepaskan," Jiyeon berujar lirih kala degup jantungnya mendadak berpacu tidak terkendali.

Bukan. Bukan karena ia diserang gugup. Tapi, karena ia dikuasai rasa takut.

Jaemin menggeleng dan berkata, "Kita pulang bersama."

"Tapi aku harus ikut les, Jaemin," pungkas Jiyeon sembari tersenyum.

"Kau ikut les?" Satu alis Jaemin menjungkir naik.

Jiyeon lekas mengangguk membenarkan bertepatan dengan Jaemin melepas rangkulan pada bahunya. "Mm, sekarang aku harus pergi."

Sejemang Jaemin terdiam sebelum ia mendengus lucu. "Rajin sekali. Padahal kita sudah ikut belajar tambahan disekolah. Apa kau tidak apa-apa?" Pada kalimat akhir, Jaemin memelankan nada bicaranya.

[M] SOUGH ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang