OSIS [3/3]

898 113 8
                                    

' emmhh..  Sakit sekali kepala ku '

' aku..  Ada dimana? '

Yerin melihat seluruh ruangan. Sangat asing. Itu yang langsung ada di pikiran yerin. Ia melihat kearah seseorang yang tidur diatas sofa.

Yerin menyipitkan matanya.

" ...sinb? " panggil yerin pelan.

Sinb yang baru saja berusaha untuk terlelap langsung membuka matanya karena ia mendengar yerin.

Setelah saling bertatapan selama beberapa detik,  sinb bangun dan duduk di sofa.

" wae? " sahut sinb datar.

" kenapa aku disini? " tanya yerin.

" kamu mabuk dan berjalan sendirian " ucap sinb.

Setelah melihat yerin diam saja tidak merespon, sinb langsung kembali merebahkan dirinya disofa.

" tidurlah,  ini sudah malam " perintah sinb pada yerin.

" aku ini pulang " ucap yerin.

Sinb membuka satu matanya dan melihat kearah yerin. Lalu ia memejamkan kembali kedua matanya.

" jangan bercanda " ucap sinb sambil terkekeh pelan.

Yerin menyingkap selimutnya ia bangun dari tempat tidurnya, lalu berjalan keluar kamar sinb. Tangan yerin langsung ditahan oleh sinb.

" baiklah, aku antar. sebentar aku ambil jaket dan kunci motor " ucap sinb.

Sementara sinb mengambil jaket dan kunci motornya, yerin membuka pintu dan keluar lebih dulu dari kamar sinb.

Setelah mendapat jaket dan mengambil kunci motornya sinb langsung menyusul yerin, ia menyusul yerin setengah berlari sambil memakai jaketnya. Keduanya sekarang sudah berada diluar rumah.

" sebentar aku buka gerbang, kamu diam disini " ucap sinb.

Yerin hanya terdiam. Sinb langsung bergegas membuka gerbangnya perlahan, takut tantenya terbangun. Selesai membuka gerbang, sinb kembali berjalan kearah yerin. Ia melihat yerin sebentar. Ia melepas jaketnya dan memakaikannya ke yerin. Sinb juga memakaikan yerin helmnya.

Tanpa berlama-lama, sinb pun naik ke motornya.

Sinb melirik kebelakang, kearah yerin,
" ayo naik " ucap sinb.

Yerin yang tersadar dari lamunannya langsung reflek mengikuti apa yang sinb katakan.

Sinb pun menyalakan mesinnya, dan dengan sengaja mengegas motornya dan langsung mengerem motornya. Yerin yang terkejut hampir saja terjatuh karena tidak berpegangan pada sinb.

" ya! Yang benar saja " kesal yerin.

Sambil menahan tertawanya, sinb langsung menarik pelan tangan yerin dan melingkarkan tangan yerin kepinggangnya.

" biar tidak jatuh, tetaplah seperti ini tangan mu sampai aku berhenti didepan rumahmu " ucap sinb.

" ...ya " jawab yerin singkat.

" oke, beritahu aku jalan rumah mu nanti "

"..hm "

Sinb tersenyum dan langsung tancap gas mengantar yerin pulang kerumahnya.

..........

" Pak, tolong lebih cepat "

Yerin melihat kearah jam tangannya setiap detik. Ia bangun kesiangan, saat malam tadi ternyata mama nya juga tidak kunjung pulang. Sepertinya dia bermalam di tempat teman kerjanya.

Season of Glass [The 1st Project]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang