2,: Im back

21.7K 2.6K 96
                                    


PART 2

Sebuah pesawat yang membawa penumpang dari luar negeri mendarat dengan sempurna di parkiran khusus pesawat di bandara Soekarno Hatta.

Seluruh penumpang yang berada dalam pesawat segera turun setelah mendapat aba-aba dari pramugari yang bertugas.

Satu-persatu penumpang turun dari pesawat dan melangkah ke pintu ke luar. Salah satunya adalah seorang pria dengan tubuh tinggi dan mengenakan mantel mahal yang melekat pada tubuhnya, melangkah keluar tanpa membawa apa pun di tangannya. Sudah ada orang yang mengurus barangnya dan ia tidak peduli siapa mereka. Pria 28 tahun itu melangkah keluar tanpa melepaskan kacamata hitam yang menutup manik matanya.

Tubuh tinggi proporsional dengan tampang bule itu tidak memedulikan tatapan para gadis yang menatapnya terang-terangan sampai sebuah suara memanggilnya dari belakang pun tidak ia pedulikan.

Mata tajam di balik kacamata hitam itu memindai setiap sudut bandara hingga akhirnya ia keluar dari bandara dan menghirup udara penuh polusi Ibukota.

"My country and my girl, im back."

Seringaian pria itu muncul begitu saja setelah beberapa detik ia menghirup udara Ibukota. Pria itu bersiap melangkah menuju mobil yang akan menjemputnya ketika sebuah lengan menahannya.

Segera, lengan ramping nan putih itu ia tepis kasar dan di tatapnya tajam pemilik lengan.
"Jangan pernah menyentuhku, Ibel," peringat pria itu tajam.

Issabelle Squad atau kerap disapa Ibel adalah anak tetangga pria itu selama tinggal di Amerika. Ibel memang berusaha untuk mendekati pria itu selama bertahun-tahun yang berakhir dengan penolakan terus-menerus oleh pria jangkung tersebut. Tidak ada yang boleh menggantikan posisi gadis itu di hati dan hidupnya. Termasuk wanita bertubuh bak model victoria secreet di sampingnya.

Arka Raqelleauz kembali melangkahkan kakinya keluar dari bandara tanpa memedulikan Ibel yang berusaha mengejarnya dari belakang. Sesampainya di parkiran bandara, Arka segera masuk ke dalam mobil yang sudah ia ketahui adalah mobil yang menjemputnya. Tanpa menunggu Ibel tiba di dekat mobilnya, mobil hitam metalik itu melaju pergi meninggalkan teriakan Ibel di area parkiran bandara.

"Ke rumah Dinara," titah Arka pada sang sopir.

Membutuhkan waktu kurang dari 45 menit hingga akhirnya mobil yang ditumpangi Arka tiba di depan rumah Dinara.

Arka menurunkan kaca mobil dan menatap sekitaran rumah Dinara yang terlihat kosong. Rumput dan kotoran sampah bertebaran di sekitar halaman rumah menandakan rumah tersebut sudah lama kosong. Berarti benar jika Dinara tidak pernah kembali lagi setelah menghilang saat itu.

"Ke rumah," titah Arka pada sopir. Mobil yang di tumpangi Arka akhirnya berlalu pergi begitu saja meninggalkan pekarangan rumah Dinara.

Sesampainya di rumah lamanya, Arka segera turun dari mobil. Di tatapnya halaman rumah yang masih terawat dengan baik. Mungkin selama sepuluh tahun ditinggalkan, Alden--pamannya--masih meminta pekerja untuk membersihkan rumahnya.

Arka membuka pintu dengan kode pengaman yang sudah ia ubah sandinya. Pria 28 tahun itu kemudian melangkah masuk setelah mengunci kembali pintu rumahnya.

Mata tajamnya menjelajah area sekitar rumah dan Arka menemukan bayangan Dinara tengah beraktivitas di setiap sudut ruangan. Sofa ruang keluarga yang menghadap televisi juga terdapat bayangan Dinara tengah duduk bersandar pada sandaran sofa, sementara pemuda 17 tahun membaringkan kepalanya di atas paha gemuk Dinara. Pemuda bodoh 17 tahun itu adalah dirinya. Arka tersenyum miris. Andai saja dulu ia tidak bersikap labil dan memiliki sikap tegas, mungkin sekarang dirinya dan Dinara masih bersama.

Arka bersumpah, kembalinya dirinya di kota ini adalah untuk menemukan keberadaan Dinara, gadisnya.



I GOT YOU [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang