28

3.5K 141 5
                                    

Warning⚠️⚠️⚠️
Ada adegan kekerasan dan vulgar. Bagi yang tidak suka bisa pergi dan bagi yang membaca diharapkan bijak.

100% fiski





















Late
Jisoo ft. Taeyong
Jelita | Tama
note : sorry for typo

Happy Reading

Jelita dibawa paksa oleh beberapa orang siswa. Gadis itu berkali-kali menolak untuk dibawa tapi tenaganya tidak cukup kuat untuk melawan beberapa siswa itu.

Jelita dihempaskan ke salah satu ruangan yang langsung saja pintunya dikunci oleh salah satu siswa itu.

Jelita meringkuk takut. Ia memeluk kedua lututnya ketika siswa-siswa itu berdiri mengelilinginya.

“Apa kau takut?” tanya Zidan, salah satu dari empat siswa itu.

Zidan mengusap rambut Jelita yang tergerai begitu saja. Pemuda itu juga merasakan kalau tubuh gadis itu bergetar.

“Hey jangan takut, kami tak akan menyakitimu. Kami hanya akan membuktikan apa yang orang-orang katakan,” jelas Zidan.

Jelita mengangkat kepalanya lalu menggelengkannya hebat. “T-tidak, ku mohon jangan lakukan itu,” pinta Jelita.

Zidan dan anak buahnya tertawa mendengar permohonan dari Jelita yang saat ini sedang berada di tengah-tengah mereka.

“Simpan permohonanmu itu ketika aku menggagahimu, Jelita.” Tawa Zidan menggelegar di ruangan itu.

“Bos, apa kami juga boleh mencobanya?”

Zidan menatap anak buahnya itu nyalang. “Jika dia tak enak dan tak bisa membuat ku puas, maka kalian bisa mencobanya, tapi jika dia enak, jangan pernah kalian sentuh dia!” tegas Zidan.

Zidan duduk di salah satu kursi yang ada di ruangan itu. Ia mengangkat satu kakinya dan meletakkannya di kakinya yang satu lagi.

“Berdirilah, Cantik,” perintah Zidan.

Jelita hanya menggelengkan kepalanya dan tak menuruti perintah Zidan.

Zidan menggeram kesal dan menyuruh anak buahnya untuk memaksa Jelita untuk berdiri dari duduknya.

“L-lepaskan aku!” bentak Jelita.

“Sudah berani membentak rupanya,” ucap Zidan dengan wajah terkejut yang dibuat-buat.

Jelita langsung bersujud di kaki Zidan. “K-ku mohon lepaskan aku,” mohon Jelita.

Zidan hanya mendengus mendengar permohonan Jelita. “Kau ingin lepas bukan?”

Jelita langsung menganggukkan kepalanya semangat.

“Layani aku dulu, baru kau bisa lepas dari sini,” sambung pemuda itu.

Mendengar ucapan Zidan lantas membuat Jelita kembali terdiam di posisinya. Ia sama sekali tak akan menyerahkan mahkotanya pada pemuda seperti Zidan.

“Jika kau tak ingin, maka kau bisa memanggil Tama mu kemari dan kau akan melihatnya habis di tanganku dan anak buahku. Bagaimana? Pilihan pertama atau kedua? Kau hanya memiliki waktu satu menit untuk berfikir, Jelita,” jelas Zidan.

Jelita melihat anak buah Zidan menggenggam sebuah pistol kecil yang ia yakini di dalamnya terdapat banyak amunisi.

Satu menit berlalu dan Jelita belum juga menjawab pertanyaan Zidan.

[1] Jisoo One Shoot Story✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang