Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Wih, lihat, kak Eunwoo gans banget, sumpah!”
“Ah, bandana nya kiyowo!”
“Kak Eunwoo, jadi pacar aku ya!”
“Aku mau jadi bola aja, biar dipegang kak Eunwoo terus.”
“Gans banget sih.”
Itulah teriakan dari para pendukung tim basket pria sekolah Prawira.
Hari ini dua tim basket pria sekolah Prawira sedang tanding untuk memperebutkan siapa yang akan mewakili sekolah untuk mengikuti lomba basket antar sekolah.
Saat ini tim basket yang dipimpin oleh Eunwoo memimpin untuk sementara waktu. Sedangkan tim yang dipimpin oleh Jungkook tak jauh berbeda dari tim Eunwoo.
—————
Jisoo dan teman-temannya memasuki wilayah sekolah yang sudah mereka tinggalkan dua tahun lalu karena, mereka telah lulus.
Jisoo dan teman-temannya dipanggil ke sekolah untuk memenuhi undangan dari kepala sekolah.
Mereka dipinta untuk bertanding dengan tim basket pria sekolah Prawira, sebelumnya mereka sudah menolak tapi dipaksa dan akhirnya mau.
Terdengar suara teriakan gemuruh dari dalam lapangan indoor disekolah itu.
Jisoo dan temannya dipersilahkan masuk untuk melihat pertandingan terlebih dahulu.
Jisoo dan teman-temannya mulai menganalisis apa saja kekurangannya dan tak-tik apa yang akan mereka tampilkan nanti.
Tim basket yang dipimpin oleh Jisoo memang sudah terkenal seantero kota itu. Karena, kehebatannya dan tak-tiknya.
Bahkan mereka pernah mengalahkan tim basket pria dari kota lain.
Itu yang membuat mereka banyak dikenal.
—————
Pertandingan dimenangkan oleh tim Eunwoo. Mereka semua bersalaman untuk menandakan tidak ada permusuhan diantara mereka.
Tim Eunwoo baru saja ingin pergi keruang ganti tapi, gerakan mereka dihentikan oleh sang pelatih.
“Ada apa, Pak pelatih?” tanya Eunwoo.
“Kalian akan melawan satu tim lagi dalam dua jam lagi,” ucap pelatih mereka.
“Kenapa baru sekarang bilangnya?” ucap Mingyu.
“Maaf, ini sungguh tiba-tiba. Mari, kita berkenalan dengan pemainnya terlebih dahulu.”
Tim Eunwoo menuju lapangan kembali. Eunwoo dan teman-temannya terkejut melihat apa yang mereka lihat.
Bagaimana bisa kami melawan wanita? batin Eunwoo.
Ahhh, mungkin mereka adalah cheerleadersnya, batin Eunwoo.
Ketika sampai disana mata Eunwoo langsung terpaku pada seorang wanita mengenakan celana panjang hitam, baju kaos berwarna hitam serta jacket berwarna ungu dan boots heels yang membuatnya bertambah cantik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semua orang yang berada di lapangan itu berteriak.
“Mana yang akan bertanding dengan kami, Pak?” tanya Eunwoo.
Pelatih itu menunjuk karah wanita itu dan teman-temannya. “Mereka,” ucap pelatih itu.
Semua anggota tim Eunwoo menganga tak percaya.
“Kami tidak akan melawan wanita, Pak,” ucap Jaehyun.
“Siapapun orangnya, kalian akan tetap melawan kami,” ucap salah seorang wanita itu.
“Jennie, tenanglah,” ucap wanita yang sedari tadi Eunwoo pandangi.
Jisoo membungkuk. “Ah, perkenalkan saya Kim Jisoo kapten Tim Basket Wanita Ruby atau TBWR,” ucap Jisoo.
Jisoo menatap semua pria dihadapannya itu.
Mereka semua menunjukkan raut wajah terkejut. Jisoo mengernyitkan dahinya.
“Perkenalkan saya ketua tim basket ini.” Eunwoo mengulurkan tangannya.
Jisoo hanya mengangguk.
“Semoga kita bisa bertanding dengan profesional,” ucap Jisoo dan teman-temannya lalu pamit pergi keruang ganti.
“Gila, mereka itu kan pebasket wanita paling handal,” sorak S.coups.
—————
Para pemain basket tim Eunwoo terus berusaha merebut bola dari sang kapten TBWR. Namun, nihil sama sekali tidak ada celah.
Sejauh ini tim Jisoo memimpin skors tertinggi.
Jisoo terus men-dribbling bola itu. Jisoo tidak memperhatikan langkahnya. Kaki Jisoo keram.
Bruk
Tubuh Jisoo tak sempat menyentuh lantai karena tangan yang sekarang menahan tubuhnya.
“T-terima kasih,” ucap Jisoo pada Eunwoo–si penolongnya–
Chup
Eunwoo mengecup bibir Jisoo. Semua orang yang ada disana membulatkan mata mereka.
Permainan sampai berhenti ketika kejadian itu terjadi.