“Loh mas Jae keramas lagi?” ejek Junkyu.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. “A-ah, iya tadi rambutnya kotor kena debu,” jawab Jaehyun sembari memainkan ponselnya.
“Kena debu ya, Mas?” ejek Junkyu.
“I-iyalah,” jawab Jaehyun.
“Mbak Jis juga keramas? Jangan-jangan?”
“Sudah, sana shalat sudah jam berapa ini,” perintah Jisoo pada Junkyu.
Junkyu baru saja ingin membuka mulutnya, tapi keduluan Jisoo.
“Yaudah, Junkyu shalat.”
Junkyu meninggalkan Jisoo dan Jaehyun di ruang tengah.
Jisoo menghampiri Jaehyun, mengeringkan rambut suaminya itu menggunakan handuk.
“Rambut basah gini jangan di biarin, ntar kalo ada orang jatuh kena airnya yang berceceran gimana?”
“Mmm, maaf,” ucap Jaehyun.
“Kamu gak shalat?” tanya Jisoo.
“Sudah tadi,” ucap Jaehyun.
“Kapan?” tanya Jisoo.
“Tadi, pas kamu mandi,” jawab Jaehyun.
“Beneran?”
“Iya, sayang.”
“Yaudah, aku mau jemur handuk dulu,” ucap Jisoo.
Jaehyun hanya mengangguk sembari memperhatikan ponselnya.
Ting
Ponsel Jisoo yang berada di sebelah Jaehyun berbunyi.
Jaehyun meletakkan ponselnya lalu mengambil ponsel Jisoo.
Unknow
Jis, besok jadikan?
Kalo jadi kabarin yaRahang Jaehyun seketika mengeras.
“Jae, mau makan apa?” tanya Jisoo.
Jaehyun hanya diam.
“Jae,” panggil Jisoo. Jisoo menyentuh pundak Jaehyun.
Jaehyun hanya menatap dingin Jisoo.
Jaehyun menarik tangan Jisoo hingga Jisoo jatuh di pangkuan Jaehyun.
“J-Jae, kamu kenapa?” tanya Jisoo takut.
Jaehyun hanya diam tak menjawab. Ia hanya memperlihatkan ponsel berisi pesan itu di hadapan Jisoo.
“J-Jae, itu–mphm”
Jisoo di bungkam oleh Jaehyun.
Jisoo memukul dada Jaehyun karena kehabisan nafas.
Jaehyun tak mengindahkan pukulan Jisoo.
Tanpa aba-aba Jaehyun melepaskan tautan itu.
Nafas mereka berdua terengah-engah.
“Jae, itu–”
“Kau masih berhubungan dengannya?” tanya Jaehyun.
“Itu gak seper–”
“Apalagi, Jisoo? Kamu mau hianatin aku kayak dulu lagi?” tanya Jaehyun dengan nada yang lebih tinggi dari sebelumnya.
“I-itu mbak Irene, Jae,” jawab Jisoo.
“Kau mencoba membohongiku lagi!” bentak Jaehyun.
“Jae, itu memang mbak Irene. Jika kau tak percaya telpon saja,” ungkap Jisoo.
Benar saja ketika Jaehyun menelpon nomor itu terdengar suara perempuan bukan pria.
Jaehyun tersenyum pada Jisoo.
“Makannya jangan langsung asal tuduh aja,” cetus Jisoo ketika sambungan telpon itu di putus.
“Maaf, aku kebawa emosi,” ucap Jaehyun.
“Emosi aja taunya. Malem ini kamu tidur di sini aja jangan ke kamar,” cetus Jisoo sebelum meninggalkan Jaehyun.
Jaehyun membulatkan matanya.
Jaehyun mengejar sang istri ke kamar.
—end—
![](https://img.wattpad.com/cover/230661035-288-k41484.jpg)