Gadis itu dibanting keras diatas kasur empuk oleh seorang pria.
Pria itu menutup pintu kamar itu. Pria itu berjalan mendekat kearah sang gadis yang sudah terbaring lemah dikasurnya itu.
Pakaian gadis itu sudah terbilang tak layak untuk digunakan. Kemeja yang gadis itu pakai sudah robek dibagian lengan.
Lengan kemeja yang seharusnya panjang sekarang sudah robek. Ia seperti memakai baju tanpa lengan.
Baju yang menutupi bagian depannya itupun sudah terlihat seperti crop top.
Gadis itu sungguh tidak suka dengan pakaian seperti ini.
Pria itu perlahan mulai membuka kancing kemeja yang ia pakai dan terus berjalan mendekati gadis yang sudah terbaring lemah di kasur itu.
"T-tae, kumohon jangan begini," ucap gadis itu bergetar.
"Kenapa? Kau tak suka, Jisoo? Apa yang kau suka dariku?" tanya pria itu.
"Apa kau suka bila aku menidurimu," ucapnya.
"T-tae, kumohon," pinta Jisoo.
Pria itu tetap tidak memperdulikan permintaan gadis itu.
"Apa yang kau suka dari Jaehyun, Jisoo?" tanya pria itu.
"T-tae-"
"Jawab, Jisoo!" bentak pria itu.
"A-aku dijodohkan, Tae," ucap Jisoo
"Kenapa kau menerimanya ... sekarang kau sudah lihat bukan apa yang terjadi padanya ... dia-mati-ditanganku, Jisoo," ucap pria itu menekan semua katanya.
"Taeyong, kenapa kau lakukan ini padaku?" ucap Jisoo mulai terisak.
"Karena aku mencintaimu, Soo," ucap Taeyong.
Saat ini Taeyong sudah menindih Jisoo.
Jisoo hanya mampu menangis dibawah Taeyong.
Perlahan Jisoo merasakan ada sebuah jari mengusap pipinya dan menghapus air matanya.
Jisoo membuka matanya, terlihat Taeyong yang tersenyum manis diatasnya dengan jarak yang begitu dekat.
"Jangan menangis, aku tak suka kau menangis, Soo," ucapnya lembut beda dengan beberapa waktu tadi.
Taeyong mulai mendekatkan wajahnya pada Jisoo.
Brak
Taeyong melihat kearah pintu. Disana sudah berdiri seorang pria dengan jaket kulit yang melekat di tubuhnya.
"Apa yang kau lakukan pada kakakku, Lee Taeyong?" tanya pria itu geram.
"D-Doyoung," lirih Jisoo.
Doyoung menghampiri mereka, Doyoung mendorong Taeyong hingga terjatuh ke lantai.
Ia membantu kakaknya itu berdiri dan menutupi tubuh polos kakaknya itu dengan jeket kulit miliknya.
"Kenapa kau menculik kakakku?" tanya Doyoung.
"Karena aku mencintainya," ucap Taeyong.
"Kau tak mencintainya, jika kau mencintainya pasti kau tidak akan membuat wanita lain mengandung anakmu," ucap Doyoung geram.
"Dia tak mengandung anakku, dia berbohong pada kalian semua," elak Taeyong.
"Mana buktinya jika itu bukan darah dagingmu?" tanya Doyoung.
"Aku tak tau," lirih Taeyong.
Bugh
Bugh
Doyoung memukul pipi Taeyong hingga tersungkur ke lantai.
Taeyong berusaha bangkit.
"Oke, cut" seru sutradara yang berada diruangan itu.
Semua orang bertepuk tangan untuk mereka.
Para pemain membungkukkan tubuh mereka.
Taeyong menghampiri jisoo.
"Kau tak apa bukan?" tanya Taeyong.
Jisoo menggeleng. "Aku tak apa, kenapa kau harus khawatir begini sih?"
Taeyong mengusap perut rata Jisoo. Taeyong berucap, "Aku takut terjadi apa-apa denganmu dan anak kita yang ada di dalam sini."
"Aku tak apa, percayalah,« ucap Jisoo.
"Hyung, maaf soal tadi," ucap Doyoung.
"Gwenchana, itu memang sudah scane nya," ucap Taeyong.
Taeyong dan Jisoo adalah pasangan selebriti yang baru beberapa bulan lalu mengikat hubungan mereka dalam hubungan sakral yang bernama pernikahan.
Saat ini Jisoo sedang mengandung anak pertama mereka.
-end-
Special malem minggu buat kalian semua.