3

6.3K 388 12
                                    

“Halo anak-anak perkenalkan nama saya Jeon Wonwoo, saya guru sementara yang akan menggantikan pak Kim,” ucap Wonwoo.

“Memang pak Kim kemana, Pak?” tanya seorang siswi.

“Saya tidak tahu pasti, tapi yang pasti saya menggantikannya untuk sementara waktu. Kalau begitu kita kenalan dulu. Dimulai dari sana,” ucap Wonwoo.

Setelah selesai berkenalan dengan para murid Wonwoo mulai mengajarkan pelajaran pada murid-muridnya.

Jam istirahat

“Baiklah sampai sini dulu pembelajaran kita saya permisi,” ucap Wonwoo.

Wonwoo keluar dari kelas itu.

“Pak Jeon,” panggil seorang siswi.

Wonwoo menoleh. “Ya, ada apa, Irene?” tanya Wonwoo.

“Pak saya mau bilang sesuatu,” ucap Irene.

“Ada apa?” tanya Wonwoo.

“Bapak harus berhati-hati pada Kim Jisoo,” ucap Irene.

“Memangnya kenapa, Irene?” tanya Wonwoo.

“Karena Jisoo yang membuat pak Kim, pak Oh dan pak Jung tidak ingin mengajar disekolah ini lagi,” jelas Irene.

“Memang apa yang Jisoo lakukan sampai-sampai guru-guru itu berhenti mengajar?” tanya Wonwoo.

“Saya tidak tahu pak, yang pasti saya pernah mendengan Jisoo mengancam salah satu dari mereka,” jawab Irene.

“Baiklah, terima kasih, Irene,” ucap Wonwoo lalu melenggang meninggalkan Irene.

Ruangan Wonwoo

Tok tok tok

“Masuk,” seru Wonwoo.

Pintu terbuka menampakkan seorang siswi cantik dengan seragam sekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu terbuka menampakkan seorang siswi cantik dengan seragam sekolahnya.

“Ya, ada apa, Jisoo?” tanya Wonwoo.

“Apa saya boleh masuk, Pak?” tanya Jisoo.

“Ya, masuklah,” ucap Wonwoo.

“Apa saya boleh mengunci pintu dan menutup jendela terlebih dahulu? Ada hal penting yang perlu saya bicarakan pada Bapak,” tanya Jisoo.

“Ya, kalau begitu cepat lakukan,” ucap Wonwoo.

Jisoo mengunci pintu dan menutup jendela serta gordennya.

Ia duduk di depan meja Wonwoo.

“Apa yang ingin kau bicarakan?” tanya Wonwoo.

“Apa yang bapak dengar tentang saya?” tanya Jisoo.

“Saya tidak mendengar apapun,” ucap Wonwoo.

“Pasti Irene bilang pada bapak kalau saya yang telah membuat guru-guru sebelumnya tidak mau mengajar disini lagi kan,” tebak Jisoo.

Wonwoo mengangguk.

Bagaimana anak ini bisa tahu? batin Wonwoo.

“Kalau itu benar, bapak percaya?” tanya Jisoo.

“Saya belum mendapatkan bukti, jadi saya masih kurang percaya,” ucap Wonwoo.

Jisoo berdiri dari duduknya dan menghampiri Wonwoo.

Jisoo menyingkirkan tangan Wonwoo yang berada di atas meja. Jisoo duduk dipangkuan Wonwoo.

“Aku kangen kamu,” bisik Jisoo ditelinga Wonwoo.

Wonwoo melepas kacamatanya dan diletakkannya dilaci meja.

Setelah itu Wonwoo memeluk pinggang Jisoo.

“Aku juga kangen kamu,” ucap Wonwoo lalu membawa gadisnya itu kedekapannya.

“Aku udah turutin kemauan kamu,” ucap Jisoo.

Wonwoo melepas pelukan itu. Ia menatap mata gadisnya.

Jisoo mengusap dada bidang yang tertutupi oleh kemeja dan rompi itu. Jisoo membuka kancing rompi itu.

Wonwoo tersenyum manis pada Jisoo.

“Terima kasih, karena kamu udah bikin aku masuk ke sekolah ini dan ngajarin kamu. Dan kita jadi punya waktu lebih banyak lagi tanpa harus ketahuan ayah kamu,” ucap Wonwoo.

Jisoo mengangguk lalu ia memeluk Wonwoo lagi. Wonwoo mengusap punggung kekasihnya itu.

end

[1] Jisoo One Shoot Story✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang