22 April 2019
"Tak mengerti bagaimana cara menenangkan hatinya
Jika aku berada di sampingnya, apakah cara itu akan berhasil?"
Kutipan ini menggambarkan sebuah kejadian dibalik cerita ini. Kejadian ini mungkin tak banyak yang menyadarinya, namun aku mengetahui ini dari seorang teman.
Hari ini aku ada dua jadwal, yang artinya aku harus bangun lebih pagi. Ini bukan perasaan yang aku alami sebelumnya, rasanya sangat baru sekali ketika mengalami ini.
Sebuah perasaan langka ini merasuki hati kecil yang kesepian, sebuah perasaan langka memanggilku untuk menemuinya, dan sebuah perasaan langka ini menuntunku untuk menenangkan hatinya. Hati yang kosong membutuhkan seorang pendamping, hati yang kosong butuh sandaran, dan hati yang kosong itu butuh teman untuk berbagi. Aku masih tak yakin jika aku adalah salah satu orang yang akan mengisi hatinya, namun perasaan ini sudah tak bisa bohong. Aku tak tahu harus bersembunyi kemana lagi, semua tempat persembunyian di alam semesta ini sudah dipenuhi orang-orang jahat yang siap untuk bermain dengan hati yang rapuh ini.
"Siapkah kau untuk berlabuh di tempat yang baru?
Siapkah kau untuk berlayar ke tempat yang lebih jauh lagi?
Siapkah kau untuk melangkah menyebrangi arus laut yang sunyi?"
....
Laut sudah menanti dengan kapalnya
Siap berlayar dan pergi
Tak tahu apa yang harus aku tinggalkan
....
Haruskah aku meninggalkan semua rasa pahit yang aku alami?
Atau haruskah aku meninggalkan dirinya dan memaafkan kesalahannya?
Tidak, aku akan berlayar dengan yang baru dan membangun pelabuhan yang lebih indah dari sebelumnya"
Aku tak tahu mengapa otak ini terus memikirkan hal yang disebut "mimpi" itu terus menerus, rasanya aku ingin melepaskan semua pikiran ini dan memulai dengan pikiran lain.
Mungkin saat ini aku tak bisa menghindar dari perasaannya yang sedang rapuh, tapi biarkanlah aku menghilangkan masa laluku dulu sebelum memulai kisah cinta dengan lebih dewasa.
Aku mengakui kalau aku mencintainya, aku mengakui kalau aku ingin menemani setiap detiknya. Terkadang, dia bisa memecahkan perasaan yang sebenarnya tak butuh untuk didengarkan, melainkan perasaan ini harusnya aku simpan sendiri. Aku tak tahu dari mana dia mengetahui isi hati kecil ini. Aku kira aku sudah menyembunyikan rahasia kecil in sendiri, ternyata dia sudah mengetahui semua ini.
......
Saat berangkat ke kampus, sinyal hati rapuhnya semakin terasa jelas. Jantungku berdebar setiap kali aku memandang langit, rasanya akan ada hal yang tak beres dengan hari ini.
Aku tak tahu dengan firasat ini, aku tak tahu ini benar atau bukan. Apakah ini hanya firasat yang akan mendekatkan diriku padanya. Ini masih menjadi misteri yang aku sendiri tak tahu apa jawabannya.
"Apa kau masih ada disana?
Apa kau sedang mencariku?
Apa ini hanya perasaanku saja?
....
Kita tak akan tahu sampai ada jawaban yang sebenarnya
Aku hanya bisa bersabar
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You
RandomNaswa, seorang gadis pecinta es krim dan kopi yang suka sekali membaca buku dan menuliskan perasaannya lewat kata-kata yang bermakna. Ia hanyalah gadis yang terjebak dalam masa lalunya. Kehidupannya penuh dengan kegelapan, dia berusaha untuk mencoba...