3 April 2019
"Tak tahu kemana kaki ini melangkah
Tak dapat menemukan cahaya yang menerangi setiap langkah
Kegelapan yang menghalangi
Sungguh, kaki itu tetap melangkah
Melangkah menuju pulang
Namun rasa ini hampa
Tak ada yang bisa diajak bicara
Tak ada seorangpun untuk bersandar
Rasanya ini bukan rumah yang sesungguhnya
...
Jika rumah bukan tempat untuk bersandar
Jika rumah bukan tempat untuk berbagi cerita
Carilah aku
Aku akan menemani setiap langkah
Akulah tempatmu bersandar
Akulah tempatmu berbagi
Akulah rumah yang sesungguhnya"
Aku tak tahu mengapa aku memikirkannya terus menerus, aku tak tahu mengapa suaranya selalu terngiang-ngiang di telingaku. Rasanya semua ini hampa, ini semua tidak seperti biasanya. Ku berusaha menghilangkan pikiran itu namun gagal. Ku sudah berusaha menutup telinga ini namun suaranya ada dimana-mana.
Aku tahu dia sudah bahagia, aku tahu dia sudah merasa bebas tanpa orang itu. Namun aku yakin dia pasti merasakan ada satu hal yang hilang pada dirinya, dia membutuhkan cinta, dia membutuhkan perhatian, dia membutuhkan orang yang menyayanginya ketika orang-orang meninggalkannya.
Aku berpikir bahwa diriku terlalu mengkhawatirkannya, mungkinkah ini sebuah pertanda dari "mencintai dalam diam". Aku sendiri juga tak tahu hal apa yang sudah merasuki jiwaku sehingga aku terlalu khawatir.
Ketika itu hujan menghampiri, hujan cukup deras seolah ada seseorang yang meneteskan air matanya pada hujan. Mungkin orang itu bercerita pada hujan bahwa ia sedang membutuhkan seseorang yang bisa menyayanginya, aku tak tahu benar atau salah. Kebenaran memang tak bisa terungkap sekarang, kebenaran membutuhkan proses, kebenaran memerlukan waktu tersendiri.
Hati ini bergetar ketika mendengar suara petir yang sedang menggerutu, alam semesta sedang menunjukkan sebuah tanda, tapi aku sendiri tak tahu tanda apa yang sedang diberikan.
Aku terus mengabaikan tanda yang diberikan, aku masih terbayang suaranya, aku masih terbayang akan tatapannya, aku membayangkan apapun tentangnya. Ini aneh, aku tak pernah membayangkan itu ketika aku sedang jatuh cinta.
Hati ini semakin bergetar, rasanya aku ingin menghampirinya dan bertanya bagaimana kabarnya, namun itu hanyalah sekedar keinginan yang masih tertunda.
......
Hari ini aku dan tim akan mengadakan rapat final untuk persiapan tugas pengabdian masyarakat, itu artinya kemungkinan besar aku akan bertemu lagi dengannya. Rasa ini selalu muncul ketika hari dimana dia akan kerumahku.
Pagi itu aku segera bersiap-siap untuk melaksanakan rapat, karena aku tuan rumah jadi aku harus memastikan semua dalam keadaan aman. Aku sudah serasa orang yang sangat penting entah mengapa.
Saat sedang membereskan semua barang, aku mengambil ponsel dan memutar lagu. Mungkin tak perlu ditanya lagi apa lagu favoritku. Iya, aku selalu memutar lagu "wedding Bell" yang dibawakan oleh Depapepe. Aku menyukai lagunya karena aku sangat suka musik instrumental, dan rasanya lagu itu sangat pas di telingaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You
LosoweNaswa, seorang gadis pecinta es krim dan kopi yang suka sekali membaca buku dan menuliskan perasaannya lewat kata-kata yang bermakna. Ia hanyalah gadis yang terjebak dalam masa lalunya. Kehidupannya penuh dengan kegelapan, dia berusaha untuk mencoba...