Chapter 5. Perpisahan

211 17 4
                                    

Konichiwa, apa kabar semuanya. Kita lanjutkan cerita fanfic chapter 5-nya. Aduh, kecepatan amat ya Miu menulis cerita ini. Habis, inspirasi datang terus di pikiran Miu. Di tengah malam begini, Miu sedikit demi sedikit akan menulis cerita fanfic ini. Penasarankan siapa yang ingin menembak Killua dan ternyata yang terkena tembakan adalah Gon.

Baiklah, kita mulai saja ceritanya.

Disclaimer: Togashi Yoshihiro-sensei

Hak cipta sepenuhnya milik Togashi Yoshihiro-sensei

Miu minta izin untuk memakai karakter-karakter yang ada di dalam hunter x hunter ini, ya sensei ^-^

PENULIS: Syarah MIU

PRESENT

PERSAHABATAN ANTAR WAKTU CHAPTER 5

REVIEW

Ada seseorang yang melepaskan tembakan peluru sinar laser ke arah Killua. Ternyata Gon menyadari tembakan itu akan mengarah pada Killua. Gon segera menggerakkan badannya untuk melindungi Killua. Peluru itu pun menembus bahu kiri Gon bersamaan Killua menoleh karena kaget mendengar suara tembakan. Akhirnya Gon tak sadarkan diri di pelukan Killua. Sementara Killua dengan wajah yang sangar menatap tajam ke arah orang asing yang berdiri tepat di hadapannya. Siapakah orang itu? Apakah Killua mengenalinya?

Kini berdirilah seseorang yang sedang mengacungkan pistol ke arah Killua yang sedang memeluk Gon yang terkapar tak berdaya. Killua menatapnya dengan tajam. Wajah Killua menjadi sangat menyeramkan. Darahnya sudah mendidih sampai ke ubun-ubun. Dia sangat geram melihat orang itu.

"Siapakah kau? Kenapa kau ingin menembakku?" bentak Killua dengan kedua mata yang melotot.

Orang asing berambut pirang pendek itu hanya tersenyum sinis. Ia tetap mengacungkan pistolnya ke arah Killua. Killua semakin geram melihat sikap sinis orang yang berseragam putih biru itu.

"Kenapa kau malah tersenyum? Apa kau pikir ini semua lucu, ha?" bentak Killua semakin keras. "Kau takkan kumaafkan karena kau telah menyakiti sahabat terbaikku."

Killua pun meletakkan Gon dengan hati-hati di atas pasir putih. Lalu ia berbalik menatap tajam ke orang itu. Langsung saja, ia berlari menyerang orang itu.

HIAAAAT ...!

Killua melayangkan tinju ke arah orang tersebut. Dengan sigap, orang itu dapat menghindar serangan dari Killua.

"Apaa?" Killua membelalakkan kedua matanya.

Lalu orang itu berbalik badan dan menangkap kedua tangan Killua dari belakang serta menodongkan pistol tepat ke arah kepala Killua. Killua geram dan berusaha melepaskan diri.

"HEI, LEPASKAN AKU!"

"Jika kamu bergerak sedikit saja menyerangku. Aku takkan segan-segan menembakmu sekarang juga," kata orang itu mengancam sambil bersiap menarik pelatuk pistolnya.

"SILAKAN KALAU BERANI MENEMBAKKU. AKU TIDAK TAKUT SAMA SEKALI!"

"Dasar keras kepala."

Orang itu pun memukul bagian leher Killua. Seketika saja Killua ambruk ke pasir putih begitu saja. ia pun pingsan.

Orang yang berambut pirang itu lantas setengah berjongkok dan menggendong Killua dari belakang. Ia pun menghelakan napasnya berkali-kali.

"Tugas ini sangat merepotkan," katanya sambil menggendong Killua yang pingsan dan melirik ke arah Gon. "Kelihatannya anak berambut jabrik itu terluka parah karena terkena tembakanku tadi."

Sejenak ia mendekati Gon. Ia pun menekan sebuah alat berbentuk jam tangan yang tersemat di tangan kanannya. Seketika alat itu bercahaya terang dan menyelimuti tempat itu. Tiba-tiba dalam sekejap, mereka pun menghilang dalam sekejap dari tempat itu. Kemanakah mereka pergi?

Persahabatan Antar WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang