'Mereka adalah anakku!'
'Mereka anakku!'
'Anakku!'
Taehyung tersentak dari tidurnya, menatap sekeliling ruangan tempatnya berada. Kamar, Taehyung menghela napas kasar.
"Kenapa mimpi itu lagi," tanya Taehyung dengan isakan tertahan.
Matanya terpaku pada dua foto anak kecil yang terlihat lucu, seketika Taehyung merasakan ketakutan itu lagi.
Dering ponsel membuat Taehyung menoleh dan kaku saat melihat siapa penelepon tersebut.
"Ha-halo?"
"Besok bawa kedua anak itu, adikku ingin bertemu dengan mereka."
"Ta-tapi Taejung sedang sakit."
"Aku tidak peduli!"
Sambungan telepon terputus, isakan kembali terdengar dari bibir Taehyung. Tubuhnya bergetar ketakutan.
"Jungkook tolong aku," gumam Taehyung tanpa sadar.
*
Keesokan harinya Taehyung bersama Taehyun juga Taejung berdiri di sebuah rumah yang terlihat sederhana itu.
Seorang pria keluar dengan tatapan datar.
"Antar kedua anak itu pada adikku," perintahnya yang langsung diikuti oleh Taehyung.
Sesampainya di kamar Seohyun, mereka berdua sempat bertatapan dan Taehyung membawa kedua anak itu mendekat.
"Hyun," sapa Taehyung pelan.
Seohyun tersenyum tipis. "Kau tidak apa-apa?"
Taehyung terdiam. Tidak apa-apa? Jelas pertanyaan itu salah, harusnya kau bertanya kenapa?
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Taehyung memcoba mengalihkan pembicaraan dan Seohyun hanya tersenyum maklum.
"Aku? Kau bisa lihat sendiri," jawabnya.
Taehyung hanya membentuk mulutnya seperti tanda o tanpa suara.
"Ada yang ingin aku berikan sejak dulu," ucap Seohyun mengecilkan suaranya.
Taehyung menaikkan alisnya.
"Di dalam nakas," ucap Seohyun lagi.
Taehyung mendekati nakas, menemukan sebuah kertas terselip di sana.
Taehyung melirik Seohyun yang mengangguk pelan. Buru-buru Taehyung mengambil kertas itu dan menyembunyikan di dalam kantong celananya.
"Apa yang sedang kalian lakukan?"
Taehyung tersentak kemudian menoleh pada pria itu yang berdiri di ambang pintu.
"Em, a-aku hanya ingin mengambilkan Seohyun minum."
Pria itu mengangguk mengerti lalu meninggalkan mereka. Taehyung menghela napas lega.
"Pulanglah, aku hanya akan memberikan itu," ucap Seohyun lagi.
"Tapi, kakakmu pasti akan marah," balas Taehyung.
"Tunggu sebentar ya." Seohyun menjalankan kursi rodanya keluar untuk menemui sang kakak.
Kakak dari Seohyun itu datang. "Adikku memintamu pulang."
"Em, ba-baik."
Taehyung, Taejung dan Taehyun keluar dari rumah itu.
"Pa-pa, Jungie tidak ingin kesana la-gi," lirihnya.
"Taetae juga," sahut Taehyun.
Taehyung menghela napas lelah. Jujur, dia juga tidak ingin tapi pria itu tidak membiarkannya lepas.
Sesampainya di rumah Taejung dan Taehyun bermain bersama. Taehyung senang karena Taejung tidak lagi mengeluh seperti kemarin.
Taehyung membuka kertas kusut itu. Membacanya dengan hati-hati.
'Aku hanya ingin minta maaf padamu, dari awal semuanya adalah rencana kakakku.
Dan tentang Umji, dia bukan anak Jungkook melainkan anakku bersama kakakku sendiri. Dan juga dialah yang membunuh Umji dan pura-pura menuduhmu hingga kau merasa bersalah.
Dia juga merencanakan untuk membunuh Taejung juga Taehyun. Ku mohon pergilah sejauh mungkin. Katakan pada Jungkook sejujurnya, bahwa Taejung dan Taehyun adalah anakmu dengannya.'
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Lie (Kookv)✔
FanfictionTaehyung suka sekali becanda, suka berbohong dan semua member sudah tahu tentang hal itu. Tetapi malam itu dia mengatakan kejujuran yang membuat semua member benar-benar marah dan menganggapnya berbohong. Namun, semejak hari itu Taehyung menghilang...