27. Bertengkar

1.5K 99 22
                                    

Haiiiiii

I'm back, are you guys happy I'm back?

Tolong ingatkan aku jika ada kata yang ngaco atau typo yaaa, soalnya aku kadang suka males baca ulang😂✌🏼

Etsss sebelum baca kalian wajib, harus, kudu vote dan follow dulu yaaa😂 maksa pokoknya aku mah🤣

Have fun guyss

Happy Reading🎉

••VKFM••

Vano masuk kedalam kamarnya, dan tidak melihat siapa pun di sana. Vano berjalan ke arah meja yang ada di kamarnya dan menaru makanan yang ia bawa di sana.

Ceklek

Vano mengalihkan pandangannya ke arah kamar mandi, di sana Ana berdiri dengan sudah berpakaian dan handuk yang melilit rambutnya.

"Kenapa keramas?" Tanya Vano datar.

"Ehh." Kaget Ana yang melihat ke hadiran Vano.

"Kenapa keramas?" Tanya Vano lagi.

"Emm itu.. rambut aku lengket gak betah." Jawab Ana sambil menunduk, sepertinya Vano marah padanya.

Vano berjalan ke arah Ana menariknya untuk duduk di atas karpet di bawah sofa.

"Makan." Titah Vano dan Ana hanya dapat menurut.

Vano duduk di sofa belakang Ana, membuka gulungan rambut Ana.

"Ehh." Kaget Ana karna Vano tiba-tiba membuka gulungan handuk yang melilit rambutnya.

"Diem." Perintah Vano.

Ana mengelan nafasnya dan menurut. Ana makan dalam diam, membiarkan Vano mengeringkan rambutnya dengan menggosokkan handuk pada rambutnya.

"Udah?" Tanya Vano dan Ana mengangguk.

"Minum obatnya abis itu istirahat." Titah Vano menarik Ana untuk berdiri dan berjalan ke arah ranjang dan didudukkannya Ana di sana.

"Tapi yang lainkan ada di bawah." Ujar Ana menatap Vano.

"Ya terus?" Tanya Vano.

"Mau ketemu." Balas Ana dan hendak berdiri tapi di tahan oleh Vano.

"Istirahat dulu." Ujar Vano menahan Ana yang ingin berdiri.

"Nih, minum." Titah Vano menyodorkan obat Ana dan segelas minum.

Ana meminum obatnya dengan tenang.

"Sekarang istirahat." Ujar Vano.

"Tapi mau ketemu yang lain." Mohon Ana.

"Gak, tidur se-ka-rang." Ujar Vano dengan penekanan di akhir katanya.

Ana mengerucutkan bibirnya tapi tetap tak menolak perintah Vano.

"Good girl." Ujar Vano sambil mengusap rambut Ana lembut.

"Tidur." Vano duduk di sisi Ana sambil mengusap rambutnya lembut.

Tak lama kemudian Ana sudah tertidur dengan lelapnya, mungkin terbantu dengan obat dan usapan lembut Vano.

Setelah memastikan bahwa Ana tidur dengan lelap, Vano membenarkan selimut Ana dan langsung berjalan keluar kamar, tak lupa menutup pintunya.

••VKFM••

Vano&AnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang