28. Berdarah

1.6K 104 68
                                    

Haiii

Gimana dengan hari ini?

Kalian lagi suka ngapain nih?

Lagu Favorit kalian apa untuk sekarang?

Sebelum baca biasakan untuk Vote dulu yaaa😙

Happy Reading🎉

••VKFM••

Vano yang kesal pergi menggunakan mobilnya, entah kemana Vano pun tak tau. Yang ia inginkan sekarang menenangkan pikirannya.

Sungguh Vano sekarang merasa bersalah telah membentak Ana. Ia kesal kenapa gadis itu begitu kekanakan. Hingga tanpa sadar ia membentak Ana.

Vano mengacak rambutnya gusar. Ia sungguh merasa bersalah sekarang. Dengan segera Vano kembali kerumah.

••VKFM••

Tok tok tok

Reva mencoba memanggil Ana untuk makan, karna sekarang sudah jam 11 dan dari pagi tadi Ana belum makan apa-apa.

"Na." Panggil Reva di depan kamar Vano.

"Na, makan dulu yu, lo belum makan dari pagi." Panggil Reva lagi.

Hiks.. hiks.. tolong..

Reva menolehkan kepalanya ke arah kamar di sebelah Vano, kamar Ana. Ia seperti mendengar sesuatu dari dalam sana.

Apa Ana ada di sana? Kan kamarnya disini? Batin Reva.

Ya karena Reva dan yang lainnya tidak tau kalau Ana dan Vano memiliki kamar masing-masing.

Hiks.. sakit.. hiks..

Suara itu semakin membuat Reva penasaran. Reva berjalan mendekati kamar itu, dan mencoba memanggil nama Ana.

"Na." Panggil Reva.

"Ana lo di dalam?" Panggil Reva lagi.

"Reva tolong hiks.. sakit.." lirih Ana mencoba mengencangkan suaranya, tapi untungnya Reva dapat mendengarnya.

"Na, Lo kenapa?" Tanya Reva mencoba membuka pintu kamar Ana, tapi terkunci.

"Na buka kuncinya." Suruh Reva.

"Naa, Ana. Buka pintunya." Suruh Reva lagi sedikit mengencangkan suaranya.

"Hiks.. Reva tolong, sakit hiks.." lirih Ana lagi dengan tangisnya.

"Iya, tapi buka dulu pintunya!" Suruh Reva khawatir takut terjadi sesuatu pada sahabatnya itu.

"Giannnnnn!!" Teriak Reva.

"Giannnnnn!!" Teriak Reva lagi.

"Giann tolonggggg!!" Teriaknya lagi memanggil Gian yang sedang main PS di bawah.

Gian yang mendengar panggilan dari Reva langsung berlari.

Vano&AnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang