Hari ini Lisa tidak pergi bekerja karena tubuhnya tiba-tiba saja lemas, mungkin efek dari Lisa yang selalu telat untuk makan. Youngjae saja terpaksa Lisa titipkan pada Laura saat pergi sekolah tadi, sedangkan hubungan Lisa dan David sedikit merenggang akibat pernyataan cinta pria itu pada Lisa.
Terakhir kali kabar yang Lisa dengar adalah David yang bertengkar di sebuah bar yang berakhir dengan wajah pria itu yang babak belur. Ingin Lisa menjenguk David tapi sepertinya David yang tidak ingin bertemu Lisa, entah apa alasannya.
Selagi menunggu Youngjae pulang, Lisa memutuskan untuk memasak makan siang agar saat Youngjae datang anak itu bisa langsung mengisi perutnya.
Bahkan pikiran Lisa tidak bisa lepas dari sosok Jungkook yang sekarang benar-benar hilang tanpa jejak sama sekali.
Apa boleh Lisa katakan kalau ia merindukan Jungkook saat ini? Lucu memang, ketika pria itu ada di sini Lisa selalu meminta agar Jungkook pergi tapi ketika Jungkook benar-benar sudah pergi Lisa justru merindukannya.
Cinta memang serumit itu. Terlebih lagi cinta yang bertepuk sebelah tangan, rasanya begitu menyakitkan. Dada Lisa mendadak sesak, ia tidak ingin menjadi lemah karena cinta tapi berengseknya Jungkook berhasil membuat Lisa lemah karena cintanya pada pria itu.
Bel rumah berbunyi, sejenak Lisa meninggalkan alat masaknya untuk membuka pintu. Mungkin Youngjae sudah pulang dan benar saja ketika pintu terbuka yang pertama kali Lisa lihat adalah Youngjae dan Laura serta Eunseo yang berada di sebelah Laura.
“Terima kasih, Bibi, Eunseo.” Youngjae berdiri di samping Lisa lalu tersenyum pada ibu dan anak yang berada di hadapannya.
“Sama-sama, sayang.” tangan Laura terulur untuk mengelus rambut Youngaje.
“Maaf merepotkanmu lagi, Laura.” ada nada tidak enak dalam kalimat itu, Lisa sudah sering merepotkan Laura dan keluarganya.
“Tidak masalah Lisa, Youngjae sudah seperti anakku sendiri.” Laura mengelus lengan Lisa agar wanita itu berhenti untuk merasa tidak enakkan padanya.
“Oh iya, kalian sudah makan siang? Aku sedang memasak. Kita bisa makan bersama.”
“Aku akan makan di toko saja, karena di sana tidak ada orang jadi aku harus cepat kembali.”
Rasa tidak enak Lisa bertambah. Lisa sudah sering bolos bekerja tapi Laura tidak pernah memotong gajinya, bukankah Laura terlalu baik pada Lisa? Lisa bersyukur bisa bertemu dengan Laura yang sangat baik padanya.
“Tidak perlu merasa tidak enak padaku, Lis. Kau sudah seperti adik buatku.” Laura yang mengerti wajah sendu Lisa langsung tersenyum seraya mengelus lengan Lisa.
“Kau terlalu baik padaku, Lau.” hanya senyuman kecut yang bisa Lisa perlihatkan pada Laura.
“Mom, boleh tidak kalau Eunseo bermain di rumah Aunty Lisa?” Lisa dan Laura menatap ke arah Eunsoe yang sudah mendongak menatap Laura. Tatapan meminta izin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Domestico | LIZKOOK [END]
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ❗️JANGAN JADI SILENT READER, PLEASE. HARGAI PENULIS, BERIKAN TANGGAPAN POSITIF. JIKA ADA KRITIK SAMPAIKAN DENGAN BAHASA YANG BAIK. Rumah tangga yang terancam hancur karena pengkhianatan dari salah satu pihak. Di mana...