Baru saja kemarin Chris menginjakkan kaki di Paris, hari ini dirinya sudah diundang untuk menghadiri acara launching supercar terbaru dari Bugatti. Sekaligus acara peresmian kerja sama antara Alpha's Head dan perusahaan otomotif ternama itu.
Chris sudah selesai bersiap-siap. Badan kekar dan seksinya terbalut dengan setelan suit mahal. Setelah dirasa penampilan sudah terlihat attractive, Chris menyambar ponselnya lalu memasukkannya pada saku celana.
Dia berangkat ke lokasi bersama manajernya. Di tengah perjalanan, Chris menatap ke luar jendela. Lampu-lampu gemerlap dari kota ini menyambut netranya. Satu-persatu gedung dia tatap, mengira-ngira dimanakah Hyunjin tinggal.
Sebenarnya Chris bimbang. Harus kah dia mencari Hyunjin atau tidak? Harus kah dia menghubungi kekasihnya itu atau tidak? Chris takut menganggu tugas Hyunjin, namun tetap saja Chris sangat ingin bertemu kekasihnya itu.
Apalagi lima hari lagi dirinya akan mengikuti Grand Touring. Tentu saja dia akan berkali-kali lipat lebih semangat untuk bertarung di sirkuit apabila kekasihnya itu hadir dan menyaksikannya dalam pertandingan.
Cukup lama pria itu tenggelam dalam pikirannya, mobil SUV milik Bugatti itu telah sampai di lokasi. Beberapa orang langsung menyambutnya sesaat setelah badannya muncul dari dalam mobil.
Chris berjalan santai sambil memasang senyum tipis melewati kerumunan wartawan dengan kamera yang mengedipkan flash tanpa henti itu.
Sampai di dalam gedung, dirinya disambut langsung oleh direktur perusahaan ternama itu. Dirinya diajak ke ruang meeting untuk briefing sebelum acara launching dan peresmian dimulai.
Singkatnya, hari itu acara berjalan lancar. Namun ada sedikit hal yang mengganjal di otak Chris. Dalam kerumunan wartawan yang mendokumentasikan dirinya tadi, Chris menangkap sosok familiar ikut berdiri di kerumunan pers. Meskipun sosok tadi mengenakan masker, tetap saja mata milik sosok itu tidak bisa berbohong.
Ah, entahlah. Mungkin Chris hanya terlalu merindukan sosok itu.
***
Dua hari lagi Grand Touring yang akan Chris ikuti dilaksanakan. Hari itu, dia mengunjungi sirkuit Le Mans untuk gladi bersih. Bugatti Vision GT itu dia kemudikan keluar dari bagasi. Para kru menyambutnya dengan tepuk tangan ketika dirinya bersama kendaraannya muncul.
Pintu supercar itu dia buka, kemudian dia beranjak. Dia menyapa para kru disana dengan akrab diselingi dengan gurauan ringan. Sementara itu, beberapa kru mengecek keadaan supercar yang akan dia kendarai nanti.
Gladi segera dimulai. Para GT racer itu sudah bersiap di lane masing-masing, tinggal menunggu aba-aba dari wasit. Chris menoleh ke samping dan mendapati supercar milik Peugeot dengan kaca yang sengaja dibuka. Di dalam mobil itu terdapat pria dengan wajah asia berambut oranye. Yang membuat Chris fokus adalah tato bulan sabit kecil di pelipis kanannya.
Merasa diperhatikan, pria itu menoleh dan melayangkan senyum singkat kepada Chris. Bukan senyum ramah, melainkan lebih ke senyuman mencibir.
***
"Peugeot?"
Hyunjin mendengarkan baik-baik orang yang berbicara di seberang panggilan.
"Orang itu berambut oranye. Cari aja, dia salah satu racer."
"Oke. Grand Touring dua hari lagi, kan?"
"Yap."
Hyunjin mencatat semua informasi yang dia dapat pada secarik kertas.
"Alright, thanks."
Panggilan berakhir, Hyunjin menghela nafas. Dia berandai-andai. Grand Touring, bukan? Kemarin dia melihat Chris sedang mendatangi acara launching supercar terbaru milik Bugatti. Apakah pria itu juga akan mengikuti Grand Touring itu?
Sungguh, Hyunjin tidak bisa berbohong. Dia sangat rindu Chris.
***
Hari itu Hyunjin datang ke sirkuit Le Mans. Dia menghampiri loket untuk membeli tiket masuk.
"Oh my God, are you Elliah Hwang?"
Hyunjin mengangguk sambil tersenyum tipis menanggapi antusiasme petugas tiket itu.
"Oh my Lord, am I dreaming? I just met my favourite model. Welcome, Madam. Enjoy the show."
Hyunjin terkekeh. "Thank you, but sorry, I'm not a 'Madam'."
Petugas tiket itu terbelalak kaget, sesegera mungkin meminta maaf tanpa henti. Lagi-lagi Hyunjin terkekeh, kemudian berlalu meninggalkan petugas tiket yang masih berdiri kikuk itu.
Hyunjin hadir lebih awal, sehingga banyak bangku penonton yang masih kosong. Hyunjin pun memilih untuk duduk di pojok atas, di tempat yang tersembunyi. Itu tak masalah, penglihatannya lebih tajam dan jernih dari apapun.
Hyunjin pun memakai masker dan topinya. Tatapannya tertuju pada garasi dengan lambang Peugeot di jauh sana. Matanya terkunci pada racing car yang terparkir disana, menunggu racer berambut oranye yang akan muncul sebentar lagi.
Benar saja, tak ada lima menit kemudian, orang yang dinanti-nanti Hyunjin muncul. Sungguh, rambut oranye mencoloknya itu masih terlihat mencolok ketika dilihat dari tempat Hyunjin berada.
Hyunjin pun mulai memakan popcorn yang tadi sempat dia beli. Baik lah, yang penting dia sudah tau sosok rambut oranye itu. Masalah bagaimana caranya mendekati sosok itu, urusan belakangan. Untuk sekarang, dia ingin membiarkan dirinya menikmati penampilan kekasihnya.
Ini membingungkan nggak sih? Kayaknya iya huhuhuhu T_T
Tapi don't worry, semua akan terungkap nanti. JADI.................
Just wait. Hehe. Anyway, happy reading! <3
OH IYA. BUAT PEMBACA BLACK & BLUE INI, KALIAN HUKUMNYA WAJIB BUAT BACA TIRE & CHAMPAGNE DULU !!!! SOALNYA NANTI KALIAN BAKAL BINGUNG KALO NGGAK BACA TIRE & CHAMPAGNE DULU
Sekian, see ya later <3
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Black & Blue ㅡ chanjin
Action[COMPLETED] Their story continue. • Book 2 of Tire & Champagne Baca Tire & Champagne dulu biar nggak bingung. Tags! chanjin as main pair, bxb, mature content, guns, weapons, blood, death, harsh words & actions