[2] Black & Blue ㅡ chanjin

#7 : The Way or The Trap

Pria itu membersihkan sisa sperma pada ujung penisnya dengan lengan bajunya. Sedangkan satu pria yang lain kini sedang memakai kembali celananya.

"Dia hermaphrodite ternyata."

"Yup. Kena angin dari mana kita bisa nemuin orang hermaphrodite."

"Hahaha. By the way, habis kita gangbang gimana ceritanya dia belum sadar juga?"

"Gimana kalo dia ternyata koma?"

"Jangan ngada-ngada."

Hyunjin memutar bola mata secara mental. Pembicaraan dua pria asing ini sangat membuatnya jengkel.

Lagi pula, man, dia kedinginan. Dia masih telanjang. Ditambah ini adalah tengah malam. Setidaknya dirinya bersyukur, dia pernah telanjang di tengah angin malam semasa training camp dulu. Sehingga sekarang daya tahan tubuhnya sudah kebal dengan udara dingin.

But hell, badannya lengket. Sperma kotor dari kedua pria itu berceceran hampir di seluruh badannya.

Lepas dari hal itu, Hyunjin masih mengira-ngira siapakah kedua pria yang menculiknya ini. Atas dasar apa mereka menculiknya? Satu hal yang pasti, Hyunjin yakin kedua pria ini juga ada hubungannya dengan CFE666. Entah berkomplotan, atau malah lawan.

"To be honest, I'm kinda tired," salah satu dari pria itu bersuara.

"Yeah man, me too. Tapi kalau kita istirahat, you know, I mean sleeping, gimana kalo dia sadar lalu kabur?"

"Jangan bodoh. Kita iket dia. Pastiin dia nggak bawa barang apa-apa karena bisa berpotensi untuk jadi alat ngelepas ikatan."

***

Akhirnya Hyunjin diikat dalam keadaan telanjang. Lewat instingnya, Hyunjin menafsirkan kapan kedua pria itu benar-benar tidur lelap. Baru setelah itu dia akan 'bangun' dari 'acting tak sadarkan diri'-nya.

Hyunjin bersyukur karena gelapnya malam dan pekatnya hutan, ketika dirinya membuka mata akan tak mudah tertangkap basah—jika saja pria tadi ternyata masih mengawasinya.

Setelah dia buka matanya, kedua pria itu tidur lelap sambil mengeluarkan dengkuran halus. Hyunjin pun memulai aksinya. Tadi dia 'membaca alur' dari cara pria itu mengikatnya. Sekarang dia berusaha melepas ikatan tali itu dengan cara mengingat alur ikatannya.

Tangannya kini bebas. Daya pada chip-nya benar-benar mendekati sekarat. Baiklah, dia akan gunakan untuk terakhir kalinya. Chip pun dia nyalakan, sangat berharap agar Chris membaca pin lokasinya karena saat ini adalah waktu paling bagus untuk beraksi.

***

Kaki Chris terasa hampir mati rasa. Karena merasa tak kuat lagi, pria itu pun memutuskan untuk duduk sebentar. Pandangannya terarah ke depan, di depan sana dia melihat ada cahaya redup menerobos dari celah-celah pepohonan.