"Mama, Hyunjin berangkat!"
"Hati-hati di jalan, sayang!"
Dengan riang, Hyunjin yang saat itu masih menginjak bangku sekolah dasar melangkahkan kakinya menuju bus sekolah yang berhenti di halte dekat rumahnya.
"Good morning, Mr. Wong!" Sapanya kepada sopir bus sekolah itu. Sembari bersenandung, dia melangkahkan kakinya naik ke lantai bus.
"Hyunjin! Tunggu aku!"
Dengan cepat Hyunjin menoleh. Ah, ternyata itu Chris, sahabat dekatnya sejak balita. Lelaki itu berlari menuju bus sekolah, lalu segera menggenggam tangan Hyunjin ketika dia sampai di depan pintu bus.
"Ayo kita naik bersama," katanya.
Hyunjin tersenyum. Dia mengangguk, membiarkan yang lebih tua menarik tangannya lembut untuk menaiki bus.
Hyunjin dan Chris duduk di bangku bus yang sama. Selalu seperti ini setiap hari. Dengan Hyunjin duduk di dekat jendela dan Chris yang duduk di sebelahnya.
Perhatian Hyunjin teralihkan kala mendengar napas Chris yang terengah-engah. Dia pun menoleh ke arah yang lebih tua.
"Bangun kesiangan?"
Chris menoleh ke arah Hyunjin. Lelaki itu tertawa kikuk, menampilkan lesung pipit di kedua pipi gembulnya.
"Uh um. Bahkan aku tadi nggak sempet sarapan," jawabnya.
Hyunjin pun mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Sebuah roti dengan ukuran sedang. Hyunjin masih punya roti lain di dalam tasnya, sehingga dia berikan saja roti itu kepada Chris.
"Makan ini. Kalo enggak nanti Chris sakit perut," ucapnya.
Terlihat semburat kemerahan pada pipi dan telinga Chris. Dia pun menerima roti itu.
"H-hehe, thank you, Hyunjinnie."
*
"Bye! I'll see you later!"Hyunjin melambaikan tangannya kepada Chris. Mereka harus berpisah untuk masuk kelas masing-masing.
Sesampainya di dalam kelas, Hyunjin pun duduk pada bangku miliknya. Dia melihat tas Felix sudah berada di atas kursi di sebelahnya, tetapi anak dengan freckles itu tidak terlihat di dalam kelas.
"Oi! Oi! Teacher's coming!"
Hyunjin mendongak, ah, itu Felix. Teman satu bangkunya itu berlari ke dalam kelas bersama dengan Jisung, sang ketua kelas.
"Hi, Hyunjinnie!" Felix duduk di sebelahnya sembari menyimpan satu bungkus permen di dalam laci mejanya.
Guru pun memasuki kelas bersama seorang anak yang terlihat asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Black & Blue ㅡ chanjin
Acción[COMPLETED] Their story continue. • Book 2 of Tire & Champagne Baca Tire & Champagne dulu biar nggak bingung. Tags! chanjin as main pair, bxb, mature content, guns, weapons, blood, death, harsh words & actions