Prinsip Mark adalah selagi bisa berbagi kenapa engga. Hal itulah yang sering dilakukan Mark selagi menunggu kekasihnya selesai berlatih panahan. Dia akan membelikan beberapa botol minuman untuk siapapun saat itu yang sedang berlatih panahan bersama kekasihnya. Bentuk terimakasih katanya.Gadis itu menghampiri Mark dengan peluh di keningnya. Dia adalah Mina, siswi ekskul panahan yang sering mewakili sekolah untuk kategori panahan tingkat sekolah menengah. Setiap pertandingan pasti Mark selalu hadir untuk menemaninya.
"Sini deketan" ucap Mark dengan handuk kecil di tangannya. Mark mengusap peluh kekasihnya begitu telaten. "Ini nafas karena olahraga apa degdegan ngeliat aku?" sindir Mark pada gadisnya yang sekarang sibuk mengatur nafasnya yang begitu memburu.
"Kamu jangan terlalu baik sama yang lain, nanti merekanya baper lagi sama kamu" keluh Mina cemberut. Mark tertawa melihat tingkah Mina yang berkeluh-kesah di depannya itu.
"Kamu receh tau nggak, masa tadi ada anak baru yang nanya nama kamu siapa ke aku" lanjut Mina. Mark mengarahkan Mina agar menghadapnya.
"Even if many ask my name or status, i'll still be honest babe, my name is Mark and my status is your boyfie, emang ada gitu gelagat aku punya cewek lain? Enggak kan?" Mark menangkup pipi chubby Mina. Mina memegang tangan Mark yang ada di wajahnya lalu menatap Mark.
"Iya, aku percaya sama kamu kok. Oh ya, aku nanti ada gladi bersih, jangan repot-repot ikut kalo emang kamu sibuk, aku nggak keberatan kok" ucap Mina karena selama ini Mark selalu datang ke berbagai pertandingannya bahkan setingkat gladi bersih. Jika dibilang Mark gabut apa nggak, jawabannya adalah Mark pagi sampai siang kosong, bukan berarti Mark bolos pelajaran sekolah, tapi dia memang tak segan mengosongkan waktunya untuk menemani kekasihnya yang sedang bertanding itu. Dia tak masalah dengan kehadirannya di kelas, jika menjelang UAS dipastikan dia akan tetap mendapat nilai tinggi meskipun tak bisa ranking 1 karena faktor kehadirannya tadi.
Mark ini bisa dibilang 11 12 dengan Doyoung, siang hari adalah waktu mereka bucin dengan pacar mereka, terus nanti saat malam tiba, mereka ga boleh diusik karena mereka akan bertanding di arena balap dengan kawan sesama pembalap.
Teman-teman mereka juga tak habis fikir karena mereka begitu akur dengan pacar mereka masing-masing, bahkan panutan pasangan paling romantis di sekolah. Mereka menyebutnya Racers in Peace. Karena kedamaian selalu menyelimuti mereka, ada masalah pun palingan cuma ada tantangan balapan liar yang mereka tolak gara-gara mereka ini pembalap bersih, dan ujungnya mungkin berantem, tapi itupun juga tak berlangsung lama akur lagi. Cowok sekelas mereka memang berpikiran begitu dewasa dibandingkan teman-teman mereka yang lain. Dan tak lupa mereka ini super kaya sampai punya sirkuit balap sendiri untuk mereka balapan. Ortu Mark dan Doyoung patungan untuk membangun sirkuit itu hanya untuk menuruti keinginan anaknya yang hobi balap.
Kembali dengan gladi bersih Mina, Mark menolak untuk tak datang, dia tetap datang dengan wajah yang sumringah. Selama pertandingan pun dia tetap semangat mendukung Mina, padahal Mina sendiri mulai lelah, melihat Mark yang begitu semangat, lelah itu pun sirna darinya. Mina menuntaskan gladi bersihnya dengan baik dan menghampiri Mark dengan membawa kotak besar.
"Buat kamu karena selama ini selalu nemenin aku" ucap Mina menyodorkan kotak besar itu untuk Mark.
Mark terkejut karena kotak itu sedikit berat, dia membukanya dan begitu berbinar melihat isinya, semangka.
"Maaf ya hadiahku tak sebanding dengan hadiah kamu buat aku selama ini, tapi ku harap kamu suka" Mina memasang wajah kasian di depan Mark.
" More than enough, babe. I like it, thanks for your hard work" Mark tersenyum lebar lalu mengacak rambut Mina. Mina diam-diam tersentuh lalu memeluk Mark erat tak peduli dengan keringatnya yang sekarang sudah mengering.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Boy)friendable | NCT #127
FanfictionPara remaja labil yang dihadapkan perihal masing-masing kisah cinta mereka. [ft. Winwin] Started 2020, July 7th Cover by: ©Redbubble on Pinterest