Part 18

1.7K 314 33
                                    

Saat ini, Yoongi hanya bisa merapalkan doa sambil memejamkan mata erat-erat. Namja manis itu memakai helm full face, namun, angin tetap bisa menerpa wajahnya kencang.

Nafas Yoongi teratur, tapi gelisah. Kedua tangannya melingkar erat pada pinggang seseorang yang kini menjadi pegangan hidupnya, Jimin.

Yoongi berjanji, akan mencekik leher Jimin kalo sampai membuat mereka kecelakaan. Jimin mengendarai motor seperti orang kesetanan. Meliuk-liuk dengan apik diantara tikungan yang bisa dibilang tajam.

Yoongi menenggelamkan wajahnya dipunggung Jimin, dan satu hal yang buat hati Yoongi mencelos bahagia; ya aroma parfum khas Jimin yang selalu sama dari dulu, yang tanpa sadar menjadi candu yang Yoongi dirindukan.



Ciii-tt!



Menghembuskan nafas, Yoongi lantas mengucap rasa syukur dalam hati, terdengar orang-orang bertepuk tangan sambil berdecak kagum memandangi Yoongi dan juga Jimin.

"Jimin, Jimin... kemampuan lo emang gak perlu diragukan lagi. Good job, man!" Eunhyuk menghampiri sembari menepuk ringan bahu Jimin.

Jimin ikut tertawa kecil, "you're talk too much,bro. Mana kunci mobilnya?"

Menggeleng-gelengkan kepala sebentar, Eunhyuk lalu merogoh jaket kulit cokelat mahal miliknya, " seharusnya gue emang gak perlu lagi ngajak lo balapan diarena, hasilnya pasti sama aja sih."

"thanks. Dan, jangan pernal lo gak undang gue kesini, karna gue selalu pengen habisin harta lo." Gurau Jimin

Yoongi tahu Jimin cuma bercanda. Seorang Jimin mana mungkin hidup berkekurangan, harta keluarganya saja sdah lebih dari cukup untuk tujuh generasi.

"Are you kidding me? Bokap lo aja lebih tajir dari bokep gue." Balas Eunhyuk

"itu'kan harta bokap gue, bukan punya gue" kata Jimin

Mata Yoongi mengerjap, dia tidak percaya kalau pikiran Jimin akan sedewasa itu.

'tumben, jawabannya ga ngawur' si gula putih itu membantin

"good man!, Tapi tenang aja, arena gue selalu terbuka buat lo"

"sekali lagi, thanks ya bro"

"anytime man" jawab Eunhyuk

Alihkan pandangan dari Eunhyuk menuju Taehyung, si sohib oroknya itu, "Heh, Taehyung bawa mobilnya" pun tangan Jimin terayun melemparkan kunci mobil kearah Taehyung, dan lelaki bersenyum kotak itu dengan tangkas menangkap kunci motor.

"lo mau pake motor aja?" Tanya Taehyung

"yoi!, gue bareng Yoongi"

"iya tau, mana ada lo bolehin Yoongi ama yang lain" 

"itu tau"

Setelah itu Jimin dan Yoongi berjalan kearah motor, yang terparkir ditepi jalan dekat garis finish.




Saat tiba depan motor Jimin sengaja menghentikan langkahnya secara tiba-tiba dan Yoongi yang berjalan dengan menunduk akhir menabrak pundak si Preman Kampus itu.

"akhh!" rintih Yoongi, sambil pegang keningnya "Kalo mau berhenti, jangan tiba-tiba dong" gerutunya lagi

"kalo jalan matanya jangan kebawah"

Preman Kampus 2 (MINYOON) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang