Part 48 (you're the reason)

1.4K 261 39
                                    



Happy Reading!











***


Setelah acara makan siang tadi, Jimin naik ke lantai dua, ia pergi ke kamar Yoongi. ini kedua kali dia masuk kamarnya Yoongi.

"ini ada cemilan sama minum" kata Yoongi, ia meletakkan nampan berisi dua mug americano panas sama sepiring cookies buatan bunda.

Jimin memperhatikan gerak-gerik Yoongi yang terlihat cuek seolah mengacuhkan keberadaan Jimin. Kini, namja manis itu berjalan kea rah meja belajar yang sekarang sudah dia jadikan meja kerja. Ia mengambil benda elektronik berbentuk kotak dengan lambing merk terkenal asal Amerika.

"Tolong dong lampunya nyalain"

Jimin mengangguk lalu dia berjalan menuju sakelar lampu kamar Yoongi yang tidak jaug dari jangkauannya.

"gak usah berisik. "titah Yoongi dengan tidak melirik Jimin

"iya"

"satu lagi, gak usah modus!"

"Hm"

Yoongi menoleh, " apa hm?"

" h dan m" jawab Jimin polos

" Bukan itu, tapi artinya apa?"

"artinya..." Jimin diam seolah berpikir keras, " oh, itu gumaman, kalo gak salah"

Yoongi menggeleng frustasi lihat kekasihnya itu. "Tau ah, terserah. Buruan sini bantuin kerjain, gue malas begadang"

"lagian lo ada-ada aja si, masih pagi ngajuin pengunduran diri dari jabatan Direktur"

"lah, elo ngurusin juga?"

"hish! Gue sekretaris lo kalo lo lupa, gue juga yang pegang daftar pemegang saham di perusahaan lo, kan ibu tiri lo temenan sama bunda"

"oh iya" sahut Jimin, enggak acuh

"ini gara-gara lo puluhan investor gempar tau gak sih?"

Jimin tidak menanggapi. Selanjutnya dia menghampiri Yoongi yang sedang duduk di karpet berbulu berwarna abu. Jimin ikut duduk disamping si gula putih dan memperhatikan yang sedang dilakukan oleh Yoongi secara seksama. Oh, ternyata namja manis itu sedang memantau pergerakan saham perusahaan akibat berita gempar yang dibuat Jimin.

"Jimin, lo harus nunjuk calon Direktur yang baru buat gantiin elo"

"siapa yang menurut lo cocok?" tanya Jimin

"Dong Hyun sebenarnya cocok sih," jawab Yoongi, "tapi, dia akrab apa enggak sama ayah dan ibu elo?"

"lumayan akrab sih, soalnya pernah jadi temen gue juga"

"nah, coba nanti lo diskusiin soal Dong Hyun ke bokap lo, biar Dong Hyunnya nanti gue yang bicarain ke dia"

"gak mau ah! ntar dia modus ke elo"

"guenya enggak mau sama dia, kan udah jadi milik elo" balas Yoongi menahan senyum, ia mengangkat tangan kanannya nunjukkin jari manis yang sudah tersemat cincin.

Preman Kampus 2 (MINYOON) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang