Part 23

1.7K 312 58
                                    

Happy Reading!


.






.




.




Selesai sarapan, perjalanan dilanjutkan. Kali ini mobil fotuner yang ditumpangi Namjoon, Seokjin, Hoseok dan Taehyung melaju lebih dulu. Disusul mobil Posche berisi Jimin dan Yoongi.

Mobil yang melenggang lebih dulu didepan ramai dengan canda tawa, beda dengan mobil yang mengikuti dari belakang penuh sunyi.

Yang lebih tua udah ga tahan dengan diam-diaman yang mungkin bisa lanjut sampe mereka tiba di Daegu ini angkat bicara lebih dulu.

"Jimin,"

"hm?" jawab Jimin acuh, pandangannya lurus kedepan fokus sama jalan.

"gue ada salah ya sama lo?"

"maksudnya?"

" lo beda aja dari tadi, diam mulu"

"gue ajak makan tadi, trus pas makan juga kita ngobrol. Diam apanya sih?"

"ya tapi beda sialan!" gemes Yoongi teriak dalam hatinya,

"Lo kebanyakan diamnya bangke!" Teriaknya lagi dalam hati.

Kemudian ponsel berlogo apple tergigit milik yang lebih tua berbunyi, bikin dua pasang mata si Preman Kampus itu beralih melirik. tertulis dilayar dengan jelas, panggilan dari Dong Hyun.

Si Preman Kampus tahan marah, dan tolak akui cemburunya makin berat sekarang.

"angkat dulu telpon lo, berisik"

"ga mau, lo jelasin dulu, salah gue apa anjir"

Kan Yoongi kelepasan ngumpat.

"angkat itu telpon dari Dong Hyun, ntar dia khawatir gue bawa kabur lo" Jimin ngeganti persneling-nya biar ga terlalu ngebut, Yoongi yang berisik disamping bikin konsentrasinya jadi buyar, belum lagi telpon dari Dong Hyun sudah datang dua kali sekarang ke ponsel Yoongi

Pun sirkuit otak si gula putih rada mengerti sekarang. Pasti Jimin kesel begini karena dia yang dari tadi ladenin chat dari Dong Hyun.

"oh, gue ngerti" Yoongi ambil ponselnya kemudian reject panggilan, setelah itu ponselnya di non-aktifkan.

"keknya hape gue yang salah"

Jimin cuma diam melirik.

"sorry, Dong Hyun kan juga atasan gue, dia wakil direktur, jadi gue harus sopan sama dia, harus jawab kalo dia nanya..." jelas Yoongi, namun belum penjelasan itu selesai, langsung dipotong sama yang lebih muda disamping.

"gue Direktur loh?!, lo aja ga pernah sopan sama gue"

"karna lo beda sama dia"

"iya, lo pikirin perasaan dia tapi engga sama perasaan gue"

"kok Lo ngomong begitu sih?!" nada bicara Yoongi meninggi, menandakan bahwa emosinya kesulut sekarang.

"udah, diam." Tegas Jimin, "Gue ga mau bertengkar dijalan" amarahnya ditahan untuk tidak ikut kesulut.

"gue mau turun"

Si Preman Kampus mendengar tapi acuh, dia terus fokus sama jalan.

"lo ga denger?! Gue bilang mau turun sialan!" gertak Yoongi, matanya sudah berkaca namun ditahan, tak mau harus menangis didepan si Preman Kampus.

Pun tanpa membalas perkataan Yoongi, Jimin menepikan mobil dan berhenti.

"turun" kata Jimin dingin

Preman Kampus 2 (MINYOON) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang