Bag.17

1.1K 188 43
                                    

Perhatian sebentar gaes!!

Yang TEBAL semua dan typing tengah itu kata pikiran yang di dengar si tampan Sehun!

Yang miring semua, biasa! Batin neng Jiyeon.

Katanya! batin sama pikiran itu berbeda, jadi jangan bingung yaaa!

Enjoy, and let's start it!

Hope u like it!!

-ESA-

"Ahh!!! Aku rasa aku hamil!"

Ngiikkk!!

Sehun yang begitu kaget dengan ucapan Jiyeon terpaksa menarik tali kudanya dan membuat kuda itu berdiri karena terkejut.

Hukum gravitasi yang tak terkalahkan, membuat Jiyeon begitu menumpukan badannya ke dada bidang Sehun,
"Awh! Toben!!" Protes Jiyeon yang kaget sekaligus ngeri sendiri takut tubuhnya jungkir balik kebelakang.

Sehun masih shock dengan perkataan Jiyeon, "Kau... Hamil gimana?" Tanya Sehun dengan nada sedikit bergetar.

Jiyeon kembali mengambil posisi enak sembari mendengus sebal kearah tunangannya itu,

"Kau membuat punggung ku sakit! Sialan kau Toben!" Ujar Jiyeon kesal.

"Bagaimana bisa kau hamil?" Masih pertanyaan yang sama yang dilontarkan oleh Sehun, membuat Jiyeon menghela pelan.

"Bukan hamil yang sebenarnya! Bagaimana aku bisa hamil jika tidak ada yang menanamkan benihnya?! Ada ada saja kau!" Jiyeon mengelus Selene yang menatap tajam kearah Sehun, sebab pria berparas dingin itu telah mengganggu tidurnya.

"Keimutan Selene seperti membuatku penuh! Seperti orang hamil!" Ujar Jiyeon datar, Sehun mendengar itu menghela nafas lega.

"Ah... Begitu..." Sehun tersenyum lega, ingin sekali ia elus Surai sutra Jiyeon, namun ia urungkan niat itu.

"Hei Jiyeon, apa kau... Tidak mencintai, ku?" Tanya Sehun hati hati,

"Mana mungkin!!" Ujar Jiyeon sembari menoleh ke atas, menatap wajah Sehun dari bawah.

"Mana mungkin? Apa dia sebenarnya menyukaiku?!" Batin Sehun senang, ia rasanya ingin berteriak. Histeris. Sekarang. Juga.

"Mana mungkin aku bisa suka dengan pria berwajah datar dan menyeramkan seperti tembok tua!" Ucapan Jiyeon seolah batu yang jatuh tepat menghantam kepala Sehun.

"Hiks! Bunuh saja aku!!" Batin Sehun meringis ketika mendengar ucapan Jiyeon yang seperti pisau, lalu menusuk tepat di jantungnya.

Sebenarnya, aku ingin mengatakan wajahnya suram dan membosankan seperti tembok usang.

Tapi itu sepertinya menyakitkan, mungkin datar dan menyeramkan seperti tembok tua lebih cocok untuk calon raja berikutnya.

Ya! Itu tidak menyakitkan pasti!
Aku memang pandai merangkai kata kata, hehehe!

(Bodo ah jiy! Jujurnya pure sekali! Saya ga tau! Kan saya ikan😭😭🐟-awthor)

"Toben, kenapa kau diam saja? Apa ada yang salah dari kata kataku??" Tanya Jiyeon bingung.

"Engga kok, aku baik baik saja!" Ujar Sehun yang terluka.

Kini kembali hening, membuat Jiyeon sedikit bosan,
"Toben..."

"Hm?" Sehun hanya berdehem sembari tetap fokus memperhatikan sekitar.

"Apa kau mempunyai gadis yang kau suka?" Pertanyaan tiba tiba Jiyeon, hampir saja membuat Sehun kembali menarik tali kudanya.

Extraordinary Supporting Actress✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang