Aku terbangun dan kaget mendapati adikku berada disampingku dan memelukku. Aku tetap membiarkannya seperti itu walaupun jam telah menunjukkan pukul 6.15. waktu untuk bersama adikku lebih berharga daripada sekolah. Aku membiarkannya seperti itu hingga ia terbangun pada jam 7.30.
"Hoamm, " adikku mengerjap-ngerjapkan matanya.
Aku tersenyum melihat wajah polos dan tingkahnya .
"Ehh, kakak tidak sekolah?!" tanya adikku dengan histeris.
Aku terpaksa membohongi adikku"Males dek, kata gurunya hari ini beliau ga masuk dan ninggalin tugas," jawabku sambil celingak-celinguk.
"Dasar kakak pemalas," ujar nya sambil menepuk lenganku
"Hahahahaha, sesekali gapapa lah dek, capek tau tiap hari sekolah,"
"Ga boleh, buruan mandi sanah," kata adikku sambil mendorongku ke kamar mandi
"Iya-iya," ujarku dengan mencubit pipi adikku.
................
Aku berada di sekitaran belakang gedung sekolah, dimana tempat itu ada sebuah gudang kosong. Dengan liciknya, aku mengambil jalan pintas dan memanjat pagar belakang gedung sekolah supaya tidak ketahuan Security. Suasana disana sangat sepi karena jarang sekali orang ingin berada di tempat gudang kosong yang tidak dipakai sama seklai dan itu membuatnya terlihat angker. Aku merasakan suasana yang sedikit horor , kemudian berjalan cepat-cepat, sesekali aku menghadap kebelakang untuk memastikan kalau tidak ada hantu yang mengintaiku dari kejauhan dan,
"Hmmrph" ,aku dibekap oleh seseorang dan meronta-ronta, aku mengira kalau itu adalah hantu di siang bolong dan ternyata itu adalah Darren, pacarku.
Ditempat yang sepi itu dia memojokkan ku ke dinding dan mendekatkan bibirnya ke telingaku dan berbisik
"Kenapa kamu telat?" Bisiknya kepadaku sehingga aku merasakan sensasi panas dan merinding menjalar-jalar di seluruh badanku.
"Emm, aku....emm aku mau ke toilet dulu. Kamu ambil tas ku terus letak di kelas ku. Kalau mereka nanya, pandai-pandailah kamu jawab." Ujarku sambil mendorong badannya dan salting namun kali ini dia memojokkan ku kembali dan mendekatkan wajahnya lebih dekat hingga tatapan kami berjarak beberapa centi
"Aku pengen gigit lu"
"Hah?" jawabku memalingkan wajahku
(Cup) sebuah ciuman menadarat tepat dibibirku, jantungku berdetak dengan kencang dan kaki ku lemas. Aku berusaha mendorong badannya namun gerakan lidahnya membuat pikiranku tidak bisa berifkir dengan jernih. Dia memgang kepala ku dan terus melumat bibir ku. Aku dapat merasakan kekenyalah bibirnya. Lidah ku dah lidahnya bersilat-silat satu sama lain hingga aku hampir tidak bisa bernafas lagi, dia menyudahi ciumannya dan mengarah ke auah gelap tidak perlu ku ceritakan dan selesai.
Aku tidak tahu. Pikiran ku menjadi semakin kacau, aku langsung berlalri ke kamar mandi dan mencuci bibir ku. Bayangan itu terus berputar-putar dikepalaku, itu membuat ku menjadi orang gila yang berteriak-teriak kegirangan dan tidak jelas di kamar mandi. Jantungku serasa ingin copot dibuatnya. Aku percaya padanya bahwa hubungan kami akan langgeng dan kami akan menikah dimasa depan. Ingin sekali ku bercerita kepada Aldwin, namun Aldwin sepertinya akan marah besar jika mengetahuinya. Ah tidak bagaimana ini sekarang aku hampir tidak waras karena tertawa-tertawa dan senyum-senyum sendirimengingat kejadian itu. Pokoknya aku harus berusaha normal, aku harus menyibukkan diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wings Of Life
RandomKehidupanku dipenuhi bermacam-macam cerita. Terkadang aku berada di atas dan terladang aku jatuh dan terpuruk. aku bahkan tidak tahu apa yang hsrus kulakukan, hanya pasrah mengikuti alur hidup. Ada banyak yang harus kututupi, ada banyak orang yang h...