Darren POV

7 1 0
                                    


HAPPY READING


Aku yang sedang duduk termenung di keheningan mulai berfikir, apakah rencana ku akan berhasil, apakah dia sudah mengetahui trik seeperti ini, apakah dia cukup berani hingga dirinya bisa setenang itu. Namun aku tetap pada posisiku dan meneruskan sesuai rencana. Aku menggendongnya keluar dari mobil dan menggendongnya ke tempat yang sudah ku persiapkan dengan sangat sempurna. Jujur saja cewe ini berat banget hingga membuatku terengah-engah. Aku tidak tahu apa saja yang sudah ditelannya selama hidupnya. Yang pasti walapun badannya sempurna namun tetap saja berat banget dari pada yang kuduga.

Aku menyuruhnya berjalan beberapa langkah supaya dia berada di tempat yang sempurna, kemudian aku mengambil beberapa kelengkapan sejenak. Ketika aku membalikkan badan ku, aku melihat badannya sudah bergetar. Jadi ku suruh dia untuk melepaskan penutup matanya dengan suara yang datar supaya surpriseku bisa berhasil membuatnya terkejud-kejud.

"Duarr"

Aku sendiri terkejud karena ada balon yang meletus dan temanku yang ikut ikutan terkejut dengan refleksnya menekan tembakan yang berisi taburan kertas kilat. Naasnya adegan itu membuat Yurika shock dan terjatuh karena kakinya sudah tidak sanggup untuk berdiri. Dia menangis sesengukan. Aku merasa bersalah dan memeluknya supaya Yurika bisa tenang.

"Hiks-hiks-hiks," Yurikan menangis sesengukan dan nafasnya terputus-putus

"Shhh shh shh,tenang-tenang ada aku disini. Semua akan baik baik saja." Aku memeluknya sambil memegang boquet rose dan dia juga memelukku dengan erat. Kemudian aku mengeluarkan sapu tanganku dan mengelap air matanya.

Kemudian Yurika bangun dan melihat sekelilingnya. Aku bisa melihat ekspresi bertapa terkejudnya dia dan sepertinya dia terharu. Di moment seperti itu aku langsung menekukkan kaki kiri ku di tanah dan ketika Yurika membalikkan badannya aku langsung mengatakannya

"Yurika, atas nama tuhan aku bersumpah akan mencintaimu seorang saja dan selamanya. Aku akan menjagamu selalu. Kekurangan mu merupakan kelebihanku dan kekuranganku merupakan kelebihanmu. Will you be my girlfriend?" Kataku sambil menatap matanya walaupun aku sedikit gugup.

Yurika menutup mulutnya sejenak dan kemudian ia berkata "Yes, i will."

Aku memeluknya dengan erat dan memeberikannya boquet. Aku bisa melihat matanya yang sembab dan menangis bahagia. Untuk pertama kalinya aku menembak seseorang dengan cara seperti ini. Hari ini merupakan hari Valentine yang paling sempurna

"Happy Valentine sweety," kata ku dengan romantisnya kemudian memberinya sekotak coklat yang sudah di design khusus dengan corak Valentine.

"Happy Valentine too my bae." Balasnya dengan lembut.

Wings Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang