Author POV
.
Tak
Dengan kasar Felix menaruh secangkir teh dimeja ,tepatnya dihadapan Mingyu.
"Felix! Jaga sikapmu!"
"Nuna, sejak kapan kau mulai berpacaran dengan pria ini?!" tanya Felix yang masih tak percaya tiba-tiba ada seorang pria yang sekarang nampak akrab dengan kakaknya ini. Ia masih melemparkan tatapan tajamnya ke Mingyu.
Yang ditatap hanya bisa mengeluarkan cengiran kakunya, Mingyu menolehkan kepalanya ke samping untuk menghindari kontak mata dengan Felix , namun ..
"AISHHH,SIAL-!!"
Hampir Mingyu mengumpat saat melihat arwah Wonwoo yang duduk tepat disebelahnya, ditambah raut wajah dari mendiang suaminya Dahyun yang terlihat senang sekali sekarang ini.
Arwah Wonwoo hanya melambaikan tangannya di udara seakan tak peduli kini Mingyu ditatap aneh oleh Dahyun dan Felix karena tiba-tiba berteriak.
"Yak?! Kau ingin mengumpatiku?!"
Mingyu mmenggeleng cepat, lagi-lagi Wonwoo membuatnya berada dalam keadaan sulit .
"Cih, aku saja butuh setengah tahun untuk dapat restu bocah tengil itu" celetuk arwah Wonwoo seraya mendecih pelan, ia kembali mengingat bagaimana sulitnya menemui Dahyun jika ada Felix dirumah .
"A-aniya, jari kelingking kakiku kesemutan tadi , jadi ya-be-begitulah" jawab Mingyu kaku. Dalam hati ia merutuk kesal saat melihat adik kandung dari Dahyun ini seakan tak memberi nya lampu hijau.
"Nuna.. Kau serius berpacaran dengan pria ini? Maksudku.. Yak dia terlihat seperti orang idiot, selera mu sangat turun drastis"
Mingyu mendengus pelan , ditambah dengan gelak tawa dari arwah Wonwoo yang seakan senang sekali ia dihina seperti ini. Hei ayolah, Mingyu sama sekali tak idiot, ia hanya terlalu ramah dan sedikit ceroboh.
Ctak
"Akh-"rintih Felix saat merasakan jitakan kuat di dahi kirinya.
"Bersikap sopan lah, dia pacar nuna"
Felix berdiri, menghadap langsung ke Mingyu, "Shir-reo!"
Dan setelah itu Felix berjalan dan sedikit menendang kaki Mingyu , masuk ke kamar dan membanting kasar pintu.
Dahyun langsung berpindah duduk menjadi disebelah Mingyu, "Mian, dongsaeng ku memang seperti itu"
"Tak apa, aku mengerti"
"Dia membenci semua pria yang berhubungan denganku"
Sedikit Mingyu bingung dengan ucapan Dahyun, "tapi Eunwoo-"
"Itu lain hal, kaparat itu membayar semua uang kuliah Felix sampai semester akhir saat aku masih berpacaran dengannya, yah itu hanya sekedar balas budi. Felix sebenarnya sangat membenci Eunwoo saat tau aku di hina di depan umum oleh Keluarga Eunwoo. Namun Felix memutuskan untuk tetap memanfaatkan Eunwoo untuk melanjutkan membantunya dalam banyak hal" jelas Dahyun panjang lebar, kali ini Mingyu mengerti, ia jadi sedikit kasihan juga pada Eunwoo yang hanya dimanfaatkan bocah tengil seperti Felix .
"Ehm Dahyun, mian—boleh kutahu bagaimana cara Wonwoo bisa mendapat restu dari adikmu?" tanya Mingyu penasara.
"Sialan! Mau tau saja kau. Yak Dahyun! Jangan kau jawab! " decak arwah Wonwoo kesal, kali ini Mingyu menyeringai, bagaimanapun Dahyun tak akan bisa mendengar Wonwoo.
Dahyun mendunduk dan tersenyum miris, ia jadi kembali mengenang bagaimana usaha Wonwoo yang kelewat keras untuk mendapatkan restu Felix, "dia terus membantu Felix mengerjakan tugas kuliah, tak peduli Felix terus ketus padanya, bahkan Wonwoo lah yang selalu mencuci motor Felix saat ia kesini." Dahyun menjeda ucapannya saat menyadari air matanya kembali menggenang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth [M]
FanfictionMenjadi Janda memanglah sebuah takdir yang tak diharapkan oleh perempuan manapun. Tapi bagaimana jika kau menjadi Janda bahkan sebelum memulai malam pertama?. Inilah yang dirasakan Dahyun, perempuan cantik yang menyaksikan pembunuhan tragis dari sua...