5- open heart

568 121 32
                                    

Author POV.

Dunia seakan berhenti bergerak bagi Dahyun, lidahnya kelu untuk bicara sepatah katapun.

"Tapi aku-"

Mingyu makin menarik tangan Dahyun "aku tak peduli tentang statusmu, aku jatuh cinta padamu pada pandangan pertama"

Dan saat itulah , Dahyun merasakan ada sesuatu dalam dirinya yang sedikit bergeser. Mendapat pengakuan cinta dari orang yang ia temui di kali ketiga , terlihat seperti drama atau novel-novel romansa bukan. Belum lagi fakta pria itu tak memperdulikan status janda mati nya.

Dahyun meneguk ludahnya kasar "Mingyu-ssi, aku-"

"Annyeonghaseo"

Segera Dahyun menarik tangannya yang masih dipegang Mingyu kala mendengar seorang pria masuk ke tokonya.

"Pengunjung sialan, datang di waktu yang tak tepat saja" batin Mingyu, wajahnya termungut kesal saat Dahyun melepaskan tangannya dan mengalihkan atensinya ke pria yang baru datang itu.

Dengan satu sudut bibirnya yang tertarik, pria itu mendekati kursi panjang dimana Dahyun dan Mingyu duduk, dan saat itulah mata minus Dahyun makin jelas melihat pria itu. Dahyun berdiri, matanya menerjap ,raut wajahnya berubah sinis.

Sedangkan Mingyu yang daritadi merengut malah menepuk cukup kuat punggung pria itu. "Yak!! Cha Eunwoo, kukira kau sudah mati mengingat sns dan nomormu tak bisa dihubungi lagi . Kau bahkan tak ikut reuni 3 minggu yang lalu"

Pria bernama Cha Eunwoo itu hanya mengeluarkan senyuman simpulnya, senyuman hangat dimana tak hanya bibirnya yang tersenyum, namun matanya juga. "Ternyata dunia begitu sempit ya, oh iya Mingyu, tadi aku sempat bertemu Nancy, kau masih berpacaran dengannya kan" dan saat itu juga Mingyu langsung menyenggol pelan tangan Eunwoo.

"Kalau kalian butuh mengobrol aku bisa pergi du-"

"Aniya! Dahyun, jangan salah paham dulu, aku sudah putus dengan perempuan itu" potong Mingyu ia menahan tangan Dahyun pelan, terpaksa berbohong seperti itu padahal ia masih berhubungan dengan perempuan yang disebutkan Eunwoo tadi, tapi memang Mingyu nanti berniat akan berubah, ia hanya peduli pada Dahyun sekarang.

Dahyun menepis kasar tangan Mingyu, masih dengan pandangan sinisnya, namun bukan Mingyu yang jadi objek dari mata tajam Dahyun, melainkan Eunwoo.

"Tenanglah Mingyu-ssi, aku juga tidak tahan jika harus mendengar omong kosong yang akan terlontar jika aku masih disini" tutur Dahyun, membuat Mingyu seketika heran dengan ucapan ambigu Dahyun. Mingyu juga melihat Eunwoo yang nampak melunturkan senyumnya.

Masih setia menatap Eunwoo, dahyun berkata "Dan kau Tuan, jika tak ingin memesan sesuatu , lebih baik langsung pergi setelah kalian berbicara"

Dan Mingyu, firasat nya makin besar , ia berpikir ada sesuatu diantara teman satu sekolahnya dulu dengan Dahyun.

Segera Mingyu mendudukkan Eunwoo cukup kasar, sebenarnya ia ingin memukul wajah Eunwoo terlebih dahulu karena asal bicara tentang Nancy didepan Dahyun, namun rasa penasaran nya akan hubungan apa diantara Eunwoo dan Dahyun lebih besar.

"Yak! Ada hubungan apa kau dengan Dahyun?"

Eunawo nampak menghela nafasnya kasar, menatap ke luar jendela, "entahlah, aku tak merasa aku membuat kesalahan" ujar Eunwoo seakan langsung menutup topik pembicaraan, lalu ia kembali menarik sudut bibirnya ke arah Mingyu, "Kau yakin ingin mendekatinya? Dia seorang janda"

Seakan tak suka dengan nada bicara Eunwoo yang nampak merendahakan Dahyun, rahang Mingyu mengeras , tangannya terkepal tanda marah, namun ia menahannya. Menatap sekeliling, Mingyu sedikit lega karena tak ada Wonwoo di sekitar toko ini, jika ada Eunwoo pasti tak bisa tidur tenang karena ini.

Hiraeth [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang