PROLOG

2.7K 208 3
                                    

Mark mengerti jika malam sangatlah berbahaya. Dua langkah salah diambil, dan di sinilah dia, terengah-engah bersender di sebuah gang kecil yang biasa ia lalui jika ingin sampai ke rumahnya sehabis berkerja sambilan. Malam ini lebih lebih menyeramkan dari biasanya, malam ini lebih dingin dari biasanya, dan bulan lebih merah dari biasanya. Mark mengetahui ada yang salah dengan tubuhnya, namun tidak mengerti sama sekali apa yang terjadi. Apa ada sesuatu yang ia salah makan? Namun seingatnya, yang ia makan hanyalah makanan yang Donghyuck buatkan untuknya, tapi ia sudah mengosumsi itu selama seminggu berturut-turut dan jelas itu bukan alasan kenapa tubuhnya bertindak aneh seperti ini.

Samar-samar dari balik kelopak matanya terasa berat, ia merasakan seseorang menghampirinya. Degupan jantung Mark berdegup tak karuan, aroma manis aneh menggelitik hidungnya. Lalu segala dalam dirinya seakan padam dan Mark kehilangan kesadarannya.

Manis. Itu yang ia rasakan di mulutnya. Sesuatu seperti menekan bahunya, tapi ia tidak peduli dan terus mengais rasa manis yang ada di mulutnya. Ah ya... sedang apa dia tadi? Ah, pulang dari tempat kerjanya. Dan Mark tahu ada yang salah saat ia merasakan tetesan aliran dingin mengalir dari mulutnya yang terasa manis. Ia membuka matanya dan menemukan dirinya sudah mendempet seorang pria di dinding gang dengan pencahayaan minim tadi Lalu dalam dua detik kemudian dia menyadari jika ia sudah mengigit leher pria yang bahkan tidak ia kenal. Kakinya bergetar bukan main, ia mundur perlahan dalam ketakutan dan pria malang itu jatuh terduduk. Ia menunduk, basahan darah menyelimuti leher dan kerah bajunya.

Mark masih bergetar, ia panik bukan main, apa yang sudah ia lakukan? "H-Hei..." panggilnya dengan suara bergetar.

Pria di seberangnya terdengar sedang mendengus geli dan Mark bersumpah itu adalah hal terseram yang pernah ia dengar. Pandanganya terangkat, menunjukan dua irisan mata yang besar namun tajam. Diusapkan ibu jarinya di atas dua luka yang sepertinya hasil perbuatan Mark, dan ibu jarinya menangkap sedikit jejakan darah itu dan membawanya ke bibir tipisnya. Pria itu tersenyum tipis, matanya bersinar di gang sempit ini, sebuah wajah tertampan yang pernah Mark liat sejauh ini. Lalu ia tertawa kecil, "Kau minum darahku banyak juga."

Dan Mark berteriak saat itu juga.



TBC


Dye in Red [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang