Apa Mark yakin dia dapat melalui hal ini?
Hanya itu yang berputar di kepalanya sedari tadi setelah Taeyong menyuruhnya untuk kembali ke kamar dan membiarkannya istirahat. Walaupun begitu, dia tidak terlalu yakin apa dia bisa beristirahat jika begini keadaannya. Kepalanya sedikit pusing dan dia tidak bisa merasa tenang. Ia berguling di kasurnya namun di posisi manapun ia merasa tidak nyaman. Sekarang ini hal yang bisa ia lakukan hanyalah menyibukan dirinya namun Mark tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang.
Namun yang benar saja, vampire? Sungguh? Tidak pernah terbesit satu pemikiranpun kalau dia sebenarnya adalah seorang vampire. Bukannya Mark menolaknya secara mentah-mentah tentang fakta ini, namun tetap saja semua ini seperti... di luar masuk akalnya. Kenapa dia? Kenapa sekarang? Banyak pertanyaan yang kembali berputar di kepalanya.
Mark menghela napasnya kasar, lalu mendudukan posisinya. Hari ini hari minggu teraneh yang pernah ia alami. Lalu saat ia melihat ke arah ponselnya, pintu ruangannya di ketuk oleh seseorang. Mark menghela napasnya, lalu ia segera berjalan untuk membuka pintunya. Doyoung sudah di depan pintunya.
"Doyoung-hyung? Bukannya kau pergi dengan Taeyong-hyung tadi?" tanya Mark karena kalau tidak salah Doyoung dan Taeyong berkata ingin pergi ke covin utama.
"Nanti malam."
"Oh..."
"Mark, ayo ikut aku." Ajak Doyoung.
"Kemana?"
"Mengambil barang-barangmu di rumah lamamu, dan aku ingin berbicara denganmu."
.
.Lalu disinilah Mark kembali berada di mobil yang ia naiki tadi malam, yang berbeda dia ada di kursi depan karena Doyoung yang memintanya seperti itu. Lima menit di perjalanan mereka hanya diisi dengan diam, tidak ada yang membuka suara sampai Doyoung menanyakan alamat Mark. Lalu dilanjutkan dengan Doyoung yang menanyakan sesuatu.
"Apa kau kaget?"
"Tentang semua ini?" tanyanya ulang, memastikan apa maksud pertanyaan dari Doyoung walaupun ia yakin apa yang dimaksud adalah situasi ini.
"Ya... kuharap kau mengerti situasinya. Hampir semua orang yang ada di mansion pernah berada di posisimu—maksudku, tiba-tiba bukan manusia lagi. Jadi kuharap kau tidak perlu memusingkannya dan ikuti saja alurnya."
Ikuti saja alurnya... ulang Mark dalam hatinya. Mungkin Doyoung benar, sebagian besar anggota covin mungkin memang pernah ada di posisinya. Mungkin yang ia butuhkan belajar dari mereka.
"Tapi..." Doyoung terlihat menarik napasnya, "Taeyong-sshi mungkin sedikit tidak mengerti situasimu sekarang karena dasarnya ia tidak pernah menjadi manusia sama sekali... maafkan dia jika dia terkesan memaksamu, tapi seperti yang kau ketahui, ini untuk kebaikanmu sendiri."
Mark memilih diam, lalu tidak lama Doyoung melanjutkan kalimatnya.
"Dalam waktu beberapa bulan ke depan, kami akan membiarkanmu menjalani kehidupan normalmu namun mohon maaf, kami akan memantaumu sampai kau benar-benar dapat mengendalikan kekuatanmu. Vampire infected tidak memilki banyak kekuatan oleh karena itu kau hanya bisa belajar dari Taeyong-sshi. Kau mengerti?" lanjutnya.
"Aku mengerti..." ucapnya, walaupun dia ingin menolak pada bagian memantau, namun sepertinya itu sia-sia, mengingat dia bahkan tidak tahu apa yang terbaiknya untuk saat ini.
"Taeyong-sshi sendiri kadang lebih memilih menghabiskan waktunya di ruangannya jadi akan kususunkan jadwal untuk kalian berdua. Jadi katakan kegiatanmu selama seminggu Mark."
"Aku berkerja di dua tempat, keduanya hanya paruh baya, setiap hari di minimarket tidak jauh dari apartement di jam 12 siang dan satu lagi di bar setiap hari sabtu malam jam 9 malam... dan pergi ke studio setiap hari senin, rabu, dan jum'at di jam 5 sore..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dye in Red [BL]
Fanfic[Markhyuck, Jaeyong, etc] Vampire!AU Lee Mark, memiliki kehidupan yang normal sampai di suatu malam berbulan, tanpa kehendaknya ia menyerang seorang pria yang terlihat tidak keberatan dengan fakta jika ia telah diserang oleh Mark. Lalu keesokan hari...