CHAPTER 12

481 68 2
                                    

Mark sedikit panik dengan informasi yang terlalu banyak ini dan ia makin panik saat ia melihat Jaehyun sudah ada di samping Johnny dengan senyum tipis.

"Apa yang tidak harus diberitahukan kepada siapapun, Johnny-hyung?" tanya Jaehyun.

Johnny seakan tidak terlalu terkejut dengan kedatangan Jaehyun. Nyatanya ia sengaja berbicara seperti karena ia bisa merasakan kehadiran Jaehyun. "...Ya?" balasnya dengan senyum kecil.

Jaehyun hanya memicing, sesuatu tentang Johnny kadang membuatnya kesal. "Sesuatu tentang Taeyong-hyung." Balasnya.

"Bukan apa-apa, lagipula jika untukmu, Taeyong akan memberitahukannya sendiri jika dia sudah siap." Ucapnya lalu ia kembali bersandar di kursinya. "Yang artinya, kau tidak akan pernah diberi tahu karena dia tidak pernah siap."

Jaehyun hanya melirik ke arah sembarang, "aku sudah bertanya kemarin, tadi dia bilang aku tidak harus mengetahuinya."

Johnny tertawa kecil, sudah menduganya. "berarti kau tidak perlu mengetahuinya. Apapun yang dia ceritakan pun tidak akan mengubah apapun, kau dengan sikapmu tidak akan terpengaruh dengan masa lalu Taeyong. Kau akan tetap menyukainya."

Jaehyun mengehela napasnya, nyatanya tidaklah sesederhana itu. "Itu tergantung kau tahu, tapi jika Taeyong-hyung memang tidak ingin memberitahukannya, aku tidak bisa memaksanya kan?"

"Ya, bagus jika kau mengerti. Taeyong hidup cukup lama untuk tahu apa yang akan dia lakukan atau hal yang dia putuskan. Kau boleh menentangnya tapi sebisa mungkin jangan terlalu keras dengannya oke?"

"Ya..." Balasnya pelan. "Ah ya, aku kesini untuk mencari Yuta-hyung, apa kalian melihatnya?" lalu ia kembali kepada niatnya untuk mencari Yuta karena Doyoung memintanya tadi.

Johnny mengangkat kedua bahunya. "Tidak tahu. Mungkin sedang mengurus bunganya."ucapnya cuek.

"Aku akan memeriksanya, Dah Johnny-hyung." Ucapnya singkat dan segera berlari meninggalkan mereka berdua.

Setelah Jaehyun sudah tidak ada disana, pandangan Johnny kembali kepada Mark yang sedari tadi diam—merasa jika ini bukan tempatnya untuk menyaksikan perbincangan ini.

"Jika kau ingin tahu, Jaehyun sudah ada disini sejak ia masih bayi. Lebih spesifik, dia bayinya Taeyong." Jelasnya tiba-tiba.

Mark membulatkan matanya, "sungguh?"

"Ya... bukan bayi biologisnya tentunya. Taeyong menemukannya sama seperti dia menemukanmu, bedanya Jaehyun manusia dan bayi." Jelasnya ringan, seakan penjelasan ini bukanlah hal yang krusial mengingat Mark bahkan belum begitu mengenal Jaehyun maupun Taeyong.

Tapi walaupun begitu, Mark yakin Johnny mencoba menyampaikan sesuatu disini. Jadi ia memilih diam dan mendengarkan cerita Johnny selanjutnya.

Johnny memejamkan matanya selagi berbicara. "Taeyong membawanya walaupun banyak anggota sudah memberitahukannya jika membawa manusia, terlebih bayi bukanlah hal yang bijak untuk dilakukan sebagai ketua covin. Terlebih tidak ada yang bisa lolos dari mata covin utama, mereka sudah tahu jika Jaehyun tidak seharusnya disana, dan Taeyong hanya menghiraukannya karena bukan rahasia lagi jika Taeyong membenci covin utama. Jadi ia tetap bersih keras membesarkannya sampai ia diumur yang tepat untuk bisa masuk panti asuhan, katanya."

Lalu ia membuka matanya perlahan, "namun untuk vampire... kita memandang waktu sedikit berbeda sehingga yang kita ketahui tahu-tahu Jaehyun sudah tumbuh cukup besar untuk mengerti segalanya. Ia sudah mengerti jika ia tidak seharusnya memanggil Taeyong ayahnya lagi, ia sudah mengerti kalau sebenarnya ia hidup dikelilingi oleh para vampire, dan... ia sudah mengerti kalau selama ini ia dibohongi..." pada kalimat itu senyum Johnny berubah, Mark dapat melihat senyum sedih disana.

Dye in Red [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang