CHAPTER 9

549 76 14
                                    


Donghyuck hanyalah pelajar yang sedang menghabiskan dan menikmati awal liburan musim panasnya dengan menjadi perkerja paruh waktu bersama dengan Mark walaupun ia mengerti jika Mark sangatlah aneh.

Pada beberapa kesempatan, pria itu bisa saja menanyakan akal sehatnya sendiri, kenapa dia bisa berteman dengannya sedari Sekolah Dasar? Tapi pada dasarnya mereka samalah anehnya jadi Donghyuck membiarkan ini untuk tidak terlalu dipusingkan.

Tapi sungguh, Mark adalah pria aneh. Kadang dia bisa menjadi sangat aktif dan berbicara tentang apa saja, dan pada waktu lainnya dia bisa sangat serius tentang hal yang seharusnya tidak perlu diseriuskan. Dan kecendurangannya untuk menyingkirkan apapun yang Donghyuck sentuhkan kepadanya baik telapak tangannya ataupun hanya sekedar ujung jarinya, menambahkan list betapa anehnya Mark. Maksudnya, kenapa reaksi kadang begitu berlebihan?

Dari meja kasirnya Donghyuck dapat melihat Mark sudah menghela napas entah untuk beberapa kalinya di beberapa jam ke belakang. Padahal keadaan minimarket cukup sepi hari ini karena adanya beberapa rumor aneh dari gang dekat sana, dan perkerjaan mereka tidaklah begitu banyak. Mungkin ada sesuatu yang sedang dipusingkan Mark? Tapi Donghyuck juga tidak mengetahuinya mengingat Mark sedikit tertutup belakangan ini.

Lalu anehnya, kenapa ada mobil mewah terparkir di depan minimarket? Itu sudah ada sejak Donghyuck sampai kesini. Dan Mark terlihat tidak begitu nyaman saat melihat mobil itu, apa itu alasannya menghela napas sedari tadi?

"Mark-hyung," panggilnya. Tapi sepertinya Mark tidak mendengarkannya karena sedang fokus dengan perkerjaannya di bagian minuman. Lalu Donghyuck beranjak dari posisinya mengingat tidak ada pelanggan saat ini, ia ingin mengejutkan Mark karena suasananya sepi sekali dan Donghyuck tidak menyukainya.

Ia berjalan pelan-pelan ke arah Mark, ingin mengejutkan pemuda yang lebih satu tahunnya darinya dengan satu kecupan kecil di pipi mengingat sepertinya Mark sangat alergi dengan segala afeksi yang Donghyuck berikan kepadanya.

Ia sudah biasa melakukan ini karena belum sempat ia menyalurkan kasih sayangnya, Mark pasti mendahuluinya dan menghindar terlebih dahulu karena refleksnya yang lumayan bagus.

Dia sudah bersiaga jika Mark akan mendorong dirinya dan ia mencondongkan tubuhnya ke arah Mark. Tapi untuk pertama kalinya, mungkin untuk tahun ini, bibirnya berhasil mengenai lapisan kulit pipi Mark dan sungguh yang ia kejutkan tentang ini bukan fakta jika ia telah berhasil menyalurkan afeksinya, namun karena Mark yang tidak bergeming sama sekali dan hanya bergumam, "apa yang kau lakukan, Hyuck."

Donghyuck mundur seketika. Pasti ada yang salah dengan Mark jika pada titik ini saja dia tidak memberikan respon berarti.

"Mark-hyung? Kau tidak apa-apa?" tanya khawatir. Namun Mark terlihat tidak terlalu mengidahkannya dan masih fokus pada hitungan produknya.

"...Hyung?" Panggilnya ulang, dan seperti Mark lebih pucat dari biasanya atau ini hanya cahaya? Apa Mark sedang sakit?

"Hm ya?" balasnya dan kali ini ia menghadap ke arah Donghyuck. Donghyuck menghela napas lega, setidaknya Mark masih mendengarkannya kali ini.

"Kau tidak apa-apa? Apa kau sedang ada masalah? Apa kau butuh bercerita?" tanyanya khawatir sembari mengusap pelan bahu Mark. Apa ini rasional sekarang? Donghyuck merasa terlalu sering di tolak sehingga saat ia berhasil, ada sesuatu yang salah disini.

Mark hanya menyerngit tidak mengerti, "Ada apa memangnya?"

"Tidak... kau hanya terlihat ...aneh?"

"Sungguh?"

Donghyuck hanya mengangguk. Mark berdecak dalam hatinya, pasti dia sudah melakukan hal yang sangat aneh sampai orang seaneh Donghyuckpun mengatakan jika dia aneh.

Dye in Red [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang