CHAPTER 14

480 74 6
                                    

Mark tidak tahu apa keputusannya untuk mengiyakan permintaan Taeyong untuk pergi ke taman terdekat adalah keputusan yang benar. Pasalnya mereka berdua bahkan tidak memberitahu Yuta jika mereka pergi kesini.

Taeyong berjalan dua langkah lebih dahulu menghampiri sebuah ayunan taman yang kosong, di belakangnya Mark berjalan pelan tidak menyamai ritmenya.

Saat Taeyong sudah duduk di ayunan itu, Mark bertanya. "Apa yang akan kita lakukan disini?"

Taeyong menggidikan bahunya, ia sedikit menyunkan tubuhnya. "Entahlah. Aku hanya ingin berjalan-jalan sebentar." Jawabnya santai, dan sejujurnya Mark tidak terlalu puas dengan jawaban itu.

Lalu Mark memutuskan untuk duduk di sebelah Taeyong. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar, taman ini cukup sepi, mungkin hanya ada mereka berdua disini. Di atas mereka berdua ada sebuah lampu taman yang kadang berkedip sesekali. Jujur Mark cukup merasa merinding, tapi mengingat yang duduk di sebelahnya adalah vampire—dan dia dengan bodohnya juga seorang vampire, apa yang harus ia takutkan lagi? Karena mereka bahkan meminum darah untuk hidup.

"Kita...tidak pernah benar-benar mengobrolkan?" tanya Taeyong tiba-tiba, dan Mark hanya mengangguk kecil.

"Ayo bermain lima pertanyaan." Tawar Taeyong sembari melihat ke arah Mark.

"Hm?" Mark memiringkan kepalanya, tidak terlalu mengerti.

"Kau bisa bertanya lima pertanyaan dan aku akan menjawabnya, dan begitupun sebaliknya. Bagaimana?"

"Baiklah..." Ucapnya. Mark tahu jika Taeyong ingin mengenal Mark lebih jauh dengan pertanyaan itu. Mungkin ini juga bisa menjadi kesempatannya agar lebih mengenal Taeyong.

"Siapa yang akan bertanya terlebih dahulu?"

"Hyung saja terlebih dulu." Jawab Mark sembari mengayunkan ayunannya.

"Oke..." Taeyong mendongakkan kepalanya, mencari pertanyaan di otaknya. Lalu saat ia menemukannya ia kembali menghadap ke arah Mark. "Apa hal yang tidak kau sukai?"

Mark sedikit tertegun akan pertanyaan itu, Mark pikir ini tidak akan sesederhana ini, tapi mungkin Taeyong tidak ingin terlalu serius di awal. "Mm... Greentea, Saus tomat—"

"Ah, makanan ya..." Sela Taeyong cepat, seperti tidak menyangkan Mark menjawab itu.

Di sebelahnya Mark sedikit panik. "A-ah... Hyung tidak bertanya tentang makanan kah..?"

Taeyong tertawa kecil, "Sejujurnya tidak, tapi tidak apa-apa."

"Kalau begitu mm..." Mark tidak menyangka jika sebenarnya pertanyaan ini tidaklah sederhana. "Mm... mungkin ketinggian?"

"Ooh..." angguk Taeyong.

"Kalau hyung sendiri?"

"Apa itu dihitung satu pertanyaan darimu?"

Mark mengangguk.

"Hm... aku tidak terlalu suka hal yang berantakan. Aku juga tidak terlalu menyukai gedung-gedung yang terlalu tinggi." Jawabnya.

"Benarkah?"

Taeyong mengangguk. "Yep, aku tidak menyukainya entah kenapa. Mungkin karena aku tidak terbiasa melihat hal yang berantakan atau gedung-gedung tinggi dari dulu?"

"Ah... begitu."

"Ya..." Jawab Taeyong singkat. Ia kembali memandang hamparan luas taman yang kosong. "Kau bisa bertanya sesuatu lagi." Ucapnya dan kembali bermain dengan ayunannya.

"Ah oke..." Balas Mark, ikut bermain dengan ayunannya. "Apa yang membuatmu nyaman hyung?"

Taeyong terdiam sebentar sebelum menjawab pertanyaan itu. "Malam hari."

Dye in Red [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang