CHAPTER 8

597 68 11
                                    



"Jaehyun." Panggil Doyoung.

Jaehyun menatapnya polos, "ya, Hyung?" lalu ia segera menghampiri Doyoung.

"Berbicaralah dengan Taeyong-sshi."

Jaehyun terlihat sedikit ragu, "...apa yang harus kubicarakan?"

"Yang seharusnya kalian bicarakan? Atau entahlah, pada titik ini Taeyong-sshi tidak akan mendengarkan siapapun, mungkin kau bisa sedikit menyadarkannya."

"...Tentang Mark kan?" tebak Jaehyun. Doyoung hanya mengangguk.

"Aku memberi tahunya jika Mark memiliki hubungan dengan manusia,"

"Aku..  tidak terlalu yakin bisa berbicara dengan Taeyong-hyung." ucapnya ragu. Terlebih urusannya adalah antara Mark dan manusianya.

"Besok jadwal Mark untuk meminum darah Taeyong-sshi, kuharap kau bisa mencuri start terlebih dahulu." Jawabnya enteng, tanpa mempersalahkan kalimatnya yang bisa saja bermakna ambigu.

"M-Maksudnya?"

"Maksudku," Ia menghela napasnya. "Bicaralah terlebih dahulu dengan Taeyong-sshi sebelum dia berkata pada Mark jika berada di luar mansion dan memiliki hubungan dengan manusia sama dengan bunuh diri. Kau mengerti apa maksudku bukan?"

"Ya..." balasnya lemah, mengerti betul kemana arah pembicaraan ini.

"Maafkan aku karena memintamu melalukan itu, namun sikapnya terhadap Mark mengingatkanku kepada sikapnya kepadamu sebelumnya, jadi kuharap kau mengerti."

"...aku mengerti."

Ia hanya perlu berbicara dengan Taeyong kan?

.

.

.

Esoknya, untuk pertama kali dalam hidupnya, Mark bangun karena sibakan tirai dan cahaya matahari yang menyilaukan matanya. Saat matanya belum terbuka sepenuhnya dan pendengarannya belumlah jelas, ia merasakan seseorang memanggil namanya dan untuk sekian kalinya, Mark masih terkejut akan hal itu.

Di depan jendelanya ada Johnny sedang memegang tirainya, masih berdiri sana.

"Mark, kau tidur dengan jendela terbuka. Kau tahu kita sebagai vampire tidak terlalu bersahabat dengan matahari bukan?"

Ah, ternyata dia salah paham. Matahari yang menyengat matanya bukan karena Johnny menyibakkan tirainya, itu hanya karena Mark tidur dengan tirai yang terbuka.

Mark terduduk di atas ranjangnya dan mengusap kedua matanya yang sedikit berair. "Ah ya terimakasih, hyung."

"Doyoung bilang kau ada perkerjaan hari ini?"

"Ya... kenapa?"

"Dia ingin kau libur untuk hari ini dulu untuk meyakinkan Taeyong. Atau jika Taeyong sudah memberi izin, kau bisa langsung pergi."

Ah ya, Mark beberapa kali diingatkan tentang Taeyong. Mungkin karena dia ketua jadi dia harus memiliki kendali atas semua anggotanya. "Hmm..."

"Mungkin kau bisa langsung menemuinya sehabis kau mandi dan semacamnya."

"Ya..." ucapnya dan ia merenggangkan tubuhnya.

Johnny yang melihatnya hanya terkekeh. "Kau beradaptasi cukup cepat untuk seorang vampire yang baru tahu diberi tahu kemarin. Sudah menjadi nokturnal heh?"

"Hmm?" gumamnya tidak mengerti.

"Ini sudah jam setengah sebelas jika kau ingin tahu."

"Sungguh?" tanyanya tidak percaya dan ia segera meraih ponselnya. Dan benar, ini sudah siang hari.

Dye in Red [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang