Sudah dua minggu tepatnya Mark ada di mansion ini. Hasilnya dia sudah hafal jalan ke dapur, ruang keluarga, ruangan Taeyong, ruangannya sendiri dan taman belakang karena tempat itulah yang paling ia sering datangi. Ia masih merasa tidak enak untuk santai berkeliling dan melihat-lihat seperti yang sering Lucas lakukan, jadi dia hanya mengikuti tempat yang ramai dan disanalah dia.
Hubungan Mark dengan anggota covin kian membaik. Ia sudah tidak sekaku itu dengan Taeyong, hubungan mereka kian membaik karena akhirnya Mark mengerti kondisi mereka berdua. Walaupun awalnya ia merasa bersalah kepada Taeyong, tapi ia tahu jika mereka memang harus memiliki waktu untuk berbicara serius walaupun sampai sekarang belum terjadi karena waktu yang belum cocok.
Walaupun begitu, Mark dan Taeyong masih mengobrol ringan. Hal yang mengejutkan adalah Taeyong sering menanyakan hal tentang Donghyuck seperti bagaimanakah dia, apa dia sehat dan semacamnya. Awalnya Mark tidak terlalu mengerti kenapa tiba-tiba Taeyong bersikap seperti, namun ia teringat jika Taeyong sempat berkata kasar tentang Donghyuck, jadi ini mungkin rasa maafnya karena telah bertindak seperti itu.
Hubungannya dengan yang lainpun cukup menyenangkan. Ia mendapat tawa yang menyenangkan dari humor Johnny dan tingkah laku anggota covin lainnya. Ia tidak pernah benar-benar merasa sendirian disini karena mereka semua mencoba mengajak Mark kesetiap kegiatan yang mereka lakukan agar Mark tidak merasa sendirian disini.
Lalu ia hanya diperbolehkan keluar dari mansion setiap dua hari sekali, tapi ia pikir ini sudah cukup daripada hal yang tidak diinginkan terjadi lagi. Yuta pun menghargai privasinya saat ia sedang bersama dengan temannya atau dia tidak menunjukan dirinya lagi di depan siapapun dan mengawasi dari jauh. Dan perkerjaannya di mini marketpun diringankan sesuai dengan kapan waktunya dia bisa keluar, dan untungnya Donghyuck tidak terlalu mempermasalahkannya walaupun waktu bertemu mereka menjadi sedikit berkurang.
Dan hubungannya dengan teman-temannya pun tidak ada yang berubah. Renjun dan Chenle kembali ke Tiongkok seminggu yang lalu dan menetap disana selama musim panas sehingga kegiatan menari mereka diundur dahulu. Jeno dan Jaemin juga mengambil kerja sambilan di toko bunga, walaupun begitu mereka masih sering bertemu. Kadang mereka mengajak Jisung walaupun hanya untuk meledaknya karena sahabatnya—Chenle pergi sehingga Jisung kesepian dan sebagainya.
Untuk saat ini ia sudah mulai menikmati kehidupannya walaupun masih banyak hal yang harus selesaikan dan sebagainya.
Lalu disinilah dia, di hari jum'atnya ia berada di lantai terbawah mansion mengikuti Doyoung dan Taeil yang berjalan di depannya. Mark tidak terlalu tahu kemana kah mereka akan pergi dan ini kedua kalinya berada disini. Lalu tahu-tahu mereka semua sudah ada di depan pintu besar.
"Mm, Hyung, ini perpustakaan?" Tanyanya penasaran, lantaran ia ingat pintu besar ini.
"Ya." Angguk Doyoung. Lalu ia membuka pintu itu dengan kunci yang sedari tadi ia bawa.
"Untuk apa kita disini?" tanyanya lagi, masih tidak memiliki petunjuk.
"Aku dan Taeil-hyung akan mencari beberapa data..." Jawabnya lalu mereka semua memasuki perpustakaan itu. Aroma kental dari kayu dan buku sudah terasa, seakan perpustakaan itu memiliki udara yang berbeda dari ruangan lainnya. Rak kayunya kokoh dan tinggi-tinggi, ada puluhan rak yang berdiri dengan buku-buku yang terjejer renggang. Hanya ada dua meja dengan empat kursi disana, masing-masingnya hanya memilki lampu hias cantik di atasnya.
Mark berjalan ke arah rak-rak buku itu. "Disini ada data?" tanyanya lagi spontan.
"Ya, kasus vampire sialan itu ada juga yang terjadi di daerah sini. Dan yang paling dekat adalah covin kita, Jadi kebanyakan rekaman hal yang berbau vampire pasti disimpan disini dengan salinannya di covin utama. Tapi tidak ada yang mau repot-repot kesana jadi, ya disini saja." Jelas Doyoung lagi, kali ini ia sudah bergerak memasuki rak-rak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dye in Red [BL]
Fanfiction[Markhyuck, Jaeyong, etc] Vampire!AU Lee Mark, memiliki kehidupan yang normal sampai di suatu malam berbulan, tanpa kehendaknya ia menyerang seorang pria yang terlihat tidak keberatan dengan fakta jika ia telah diserang oleh Mark. Lalu keesokan hari...