Selamat membaca cerita Zidan
••••Nebeng dong kak!
•
•"AURORA KALIZZA GRAISSE! BANGUN! INI UDAH JAM BERAPA? BANGUN!!KALAU KAMU BELUM BANGUN JUGA, MAMA GOTONG KAMU KE KAMAR MANDI" Ancam nyonya Graisse membangunkan anaknya.
"Apaan sih Ma? emang sekarang jam berapa? masih pagi juga lagian, Mama kok hobi banget teriak teriak ga jelas" Ujar Aurora dengan wajah khas bangun tidurnya.
"TERUS RA TERUSSS!! SEKARANG UDAH JAM TUJUH KURANG SEPULUH MENIT, EMANG MASIH PAGI RA, PAGI BANGET SAMPE MATAHARI BELUM KELIATAN"
"oh jam tuj-WHAT THE NJING, KOK MAMA GAK BANGUNIN AKU DARI TADI?! AKH AKU TELAT MAH, AKU TELAT" Panik Aurora.
"JADI MAMA DARI TADI GAK BANGUNIN KAMU GITU?! CEPET MANDI SEKARANG!" Suruh nyonya Graisse marah, ia heran kenapa punya anak yang tukang tidur dan susah sekali dibangunkan.
Aurora langsung bergegas ke kamar mandi, bukan untuk mandi, tapi untuk gosok gigi dan mencuci muka.
"Sial banget hari ini hambamu ini ya Allah" Gumam aurora sambil menuruni tangga rumahnya.
"Ma, aku berangkat ya"
"Berangkat sama siapa kamu?"
"Mang Di-"
"Mang Diman mama suruh ke pasar nemenin bi Surati ke pasar beli bahan bahan dapur yang udah pada abis" Kata nyonya Graisse tanpa beban.
Seperti disambar petir tujuh kali, tubuh Aurora menegang, "Terus aku berangkat sama siapa dong? gak mungkinkan aku jalan" Tanya Aurora lesu.
"Kamu jalan aja, deket kok ke sekolahan doang mah, jalan kaki ke depan komplek, trus belok kanan, ikutin jalan, nyampe. Gak jauh kok menurut Mamah" Nyonya Graisse berkata dengan entengnya.
Tanpa basa basi, Aurora berlari keluar rumahnya. Dia berlari ke depan blok di kompleknya, menengok kanan dan kiri mencari tukang ojek.
Lalu ia melihat seorang laki laki yang sedang mengendarai motor ninja berpakaian sama seperti dia. Itu tandanya lelaki itu bersekolah di sekolah yang sama seperti sekolahnya.
"Eh- eh Kak, boleh nebeng nggak? aku udah telat banget ini. Boleh nebeng ya boleh yaa" Mohon Aurora dengan menunjukkan wajah puppy eyesnya.
Manusia mana yang tidak luluh dengan wajah semanis itu? Lalu laki laki itu menyuruh Aurora menaiki motornya.
"Naik!" Suruh laki laki itu dengan nada dingin.
"Motornya gede banget Kak, aku gak nyampe"
"Ck, ribet banget si lo. Naiknya pegang pundak gua"
••••
"Turun!" Suruh laki laki itu kepada Aurora.
"Eh? iya ini juga mau turun. tapi tinggi banget kak ini nggak bohong"
Lalu laki laki itu menepuk pundaknya, tanda menyuruh Aurora turun dengan berpegangan pada pundaknya.
"Eemmm,, makasih ya Kak udah kasih aku tum-"
"Weh ketua dateng juga, tumben lu masuk bos" Kata teman laki laki itu memotong ucapan Aurora.
"Btw anyway busway ini siapa bos? pacar lu? weh cantik juga"
"Emm maaf Kak aku bukan pacarnya kakak ini, aku cuma nebeng kok tadi" Sangkal Aurora, lagipula ia juga tak mengenal laki laki yang ia minta tumpangi tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIDAN
Teen Fiction-semuanya berawal dari ketidaksengajaan, yang menjadi awal kisah kita- Ini cerita tentang lelaki dingin, pemaksa, dan tegas. Siapapun yang melihat tatapannya yang tajam pasti akan ketakutan. Ketua Geng Vendar yang tidak hanya di takuti SMA Argaritma...