6| K E M B A L I

161 28 125
                                    

Selamat Membaca Cerita 'Zidan'
•••

Walaupun kita sudah berpisah,
Tapi takdir kembali mempertemukan kita

·
·

"HEH HEH HEH," Raihan memanggil histeris sambil mengguncangkan lengan Kevin yang kebetulan duduk disebelah Raihan.

"Apaansi anjir," Timpal Kevin yang merasa terganggu aktivitasnya.

"Liat nih liat," Seru Raihan sambil menunjukkaa layar handphone nya tepat di depan wajah Kevin.

Tanpa mengalihkan pandangan, Kevin masih serius dengan permainannya, "Diem ah gua lagi mabar sama si Vino."

"Eh Vin tumben lu pake begituan," Heran Raihan melihat penampilan Vino yang berbeda dari biasanya.

"Lagi sakit gua," Jawab Alvino sambil terus memankan game nya.

"Wih bisa sakit juga Lo, game mulu sih!" Ujar Raihan meledek.

"Daripada lu cewek mulu," timpal Kevin kembali, tak ingin kalah dengan ucapan Raihan, "Kita cuma main game, lah Elu? Mainin perasaan cewek."

Nevan yang sedari tadi sibuk dengan penghuni kontaknya yang lain tak lain sudah menjadi asrama cewek pun tertarik dengan obrolan kedua temannya itu. "Anjir ikut tersindir gua Kep," ujarnya.

"Berisik!" Sontak Kevin, Raihan dan Nevan seketika menghentikan perdebatan mereka mendengar suara yang berasal dari sang wakil Vendar itu. Zidan? Jangan ditanya, dirinya terlalu malas untuk ikut berpartisipasi dalam hal-hal kecil seperti ini, menurutnya lebih baik ia tidur dan bermimpi, mimpi lebih indah daripada kenyataan.

Alzam sedari tadi merasa terganggu dengan kelakuan teman-temannya ini, pasalnya kegiatan mencatatnya jadi tidak terarah, parahnya saking kerasnya suara teman temannya, Alzam malah menulis dialog meraka dalam buku catatannya bukan menulis materi.

Kadang dia merasa hanya dirinya lah yang paling waras di antara mereka. Tapi dulu seorang Alzam Fahihurazi pernah berkata 'Gapapa gua bagi otak gua sama kalian, asalkan izinin gua buat tetap terus bersama kalian'. Kasih author satu yang kayak gini plis.

"Nah loh, babang Alzam ramah kan," Ujar Nevan sambil menunjuk Raihan dan Kevin.

"Marah bego!" Raihan menoyor kepala Nevan.

"Sakit anjing." Tak terima dengan perbuatan Raihan, Nevan pun balas menjambak rambut Raihan. Dan terjadilah aksi saling jambak menjambak.

"Cowok kok mainnya jambak-jambakan," Sindir Kevin yang masih setia dengan game nya.

Raihan dan Nevan pun melepas diri masing-masing dirasa hawa sekitar sudah mencengkam dikarenakan Alzam dan Zidan yang sedang menatap tajam ke arah mereka berdua.

Serem anjir. Batin Nevan

Biarkan hamba untuk tetap hidup ya Tuhan, hamba belum mendapat perempuan yang cocok. Batin Raihan.

•••

Saat ini 6 cowok idaman kaum hawa Argaritma sedang berjalan dengan cool di kantin kelas 11. Ah bukan, lebih tepatnya hanya Alzam, Vino, Kevin, dan Zidan yang tidak banyak bertingkah, sedangkan Raihan dan Nevan sedang asik menyapa siswi kelas 11, tebar pesona sudah jadi kebiasaan mereka.

ZIDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang