Selamat Membaca Cerita Zidan
••••Cinta pada pandangan pertama?
Mustahil!Sebelum aku bertemu dengannya
.
.Setelah dari danau Zidan langsung mengantarkan Aurora kerumahnya, diperjalanan tidak ada yang membuka pembicaraan sama sekali mereka sibuk dengan pikiran masing-masing sambil menikmati angin sore yang menerpa mereka.
Setelah sampai dirumahnya, Aurora pun turun dari motor Zidan dengan sedikit kesusahan.
"Makasih ya kak udah dikasih tumpangan," Ucap Aurora sambil tersenyum manis,yang hanya dibalas Zidan dengan anggukan.
"Mau mampir dulu?" Tanya Aurora menawari Zidan untuk mampir ke rumahnya.
"Enggak, ini udah hampir malem," Jawab Zidan menolak
"Yaudah gue masuk duluan ya, Kakak hati-hati pulangnya," Ucap Aurora dengan senyum tipisnya.
Aurora berbalik badan untuk masuk ke rumahnya, baru beberapa langkah manjauh ada suara yang memanggilnya.
"Ra," Panggil Zidan. Aurora membalikkan badannya karna mendengar panggilan dari Zidan.
"Iya?" Tanya Aurora
"Sini," Suruh Zidan, setelah menyuruh Aurora menghampiri nya Zidan pun turun dari motornya
Sekarang mereka sedang berhadapan, untuk beberapa detik hanya keheningan yang menyelimuti mereka. Pandangan mereka seolah terkunci beberapa saat, Zidan menatap kedua manik Aurora dalam.
Detik berikutnya Zidan membungkukkan badanya agar sejajar denga Aurora, karna tinggi badan mereka berbeda cukup jauh, wajah mereka berhadapan dengan jarak yang tidak bisa dibilang jauh.
"Thanks for today, i hope we can do together again," Ucap Zidan berbisik.
Setelah mengucapkan itu Zidan bergegas menaiki motornya dan meninggalkan Aurora yang masih terdiam. Aurora masih terkejut dengan apa yang terjadi, berhadapan dengan wajah seorang Zidan Almahran dengan jarak sedekat itu membuat jantungnya berdetak kencang tidak karuan.
"You're welcome, i hope like that too" Gumam Aurora lirih membalas perkataan Zidan yang sudah pasti tidak didengarnya karna lelaki itu sudah pergi.
Entah kenapa Aurora senang menghabiskan waktu dengan Zidan. Zidan yang dikenal dingin seketika berubah ketika berdua dengannya. Tetapi Aurora juga tau resiko yang diambil saat berdekatan dengan Zidan, jantungnya akan berdetak dengan kencang.
••••
Keesokan harinya Aurora bangun pukul 06.20 dia tidak ingin terlambat lagi, ia memasang alarm beruntun.
Aurora bergegas ke kamar mandi untuk melakukan ritual membersihkan badannya, setelah mandi gadis itu memakai seragamnya dan memoles sedikit wajahnya dengan make up, tidak terlalu menor hanya make up natural saja. Ia hanya memakai bedak bayi dan sedikit lip cream dibibirnya.
Setelah siap, Aurora pun turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarganya.
"Morning," Sapa Aurora kepada keluarganya.
"Morning," Jawab serempak Mama, Papa, dan Kakak nya.
"Tumben udah bangun?" Tanya Aluna, Mama Aurora yang tidak lain dan tidak bukan adalah Nyonya Graisse.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIDAN
Teen Fiction-semuanya berawal dari ketidaksengajaan, yang menjadi awal kisah kita- Ini cerita tentang lelaki dingin, pemaksa, dan tegas. Siapapun yang melihat tatapannya yang tajam pasti akan ketakutan. Ketua Geng Vendar yang tidak hanya di takuti SMA Argaritma...