Selamat membaca cerita Zidan
••••Bar-bar tapi polos?
Kok unik!.
."Baik, mari kita tutup pelajaran hari ini dengan membaca hamdallah."
"Alhamdulillah Hirabbil 'Alamin," Jawab anak-anak kelas XII IPS 2 serempak.
"Selamat siang dan tetap semangat untuk pelajaran berikutnya. Satu lagi, jangan lupa tugas dari saya dikerjakan. Pertemuan selanjutnya akan kita bahas. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh," Tutup Bu Rani, guru sejarah.
"Guys, Pak Ryan gak masuk! Katanya dia sakit, tadi beliau chat gue," Seru ketua kelas setelah selesai mengecek handphone miliknya.
"YES!!!" Teriak satu kelas. Jamkos!
Berisik.
Satu kata yang menggambarkan suasana kelas XII IPS 2. Setelah berakhirnya pelajaran Sejarah dan guru Matematika yang tidak masuk dikarenakan sakit, manusia-manusia pun berubah menjadi seperti iblis yang baru turun dari neraka. Yang menambah nilai plus adalah, ketua Geng Vendar tidak ada disini. Jelas saja mereka berani berisik.
Geng Vendar?
Jangan ditanya!
Sudah tentu jawabannya...
Iya.
Iya, berisik! Banget! Terutama Nevan. Daritadi dia sudah 5 kali memutar lagu DJ yang sama. Vino, Kevin, dan Raihan sepertinya sudah terular virus bobrok dan bar-bar nya Nevan. Mereka berempat berdiri di atas meja sambil memegang sapu layaknya sedang konser. Anak-anak kelas XII IPS 2 juga sudah heboh melihat anggota Geng Vendar yang jarang-jarang konser seperti ini. Benar-benar sinting!
Lain halnya dengan Alzam. Pria satu ini dengan tenang duduk di bangku sambil mengerjakan soal Matematika. Dengan earphone yang setia bertengger di telinganya, Alzam mampu menyelesaikan 30 soal dalam waktu 20 menit. Manusia kalkulator!
"IRI? BILANG BOSS!! HAHA. PA PALE PA PALE PA PALE PA PALE~"
Suara musik DJ yang di putar Nevan sedari tadi membuat suasana kelas semakin heboh dan berisik. Sehingga konsentrasi Alzam pun pecah. Dengan sabar, Alzam membuka earphone dan meletakkan nya di saku celana.
"Nevan," Panggil Alzam sambil menghampiri meja konser Alzam and the geng.
Nevan yang merasa namanya dipanggil, langsung mencari sumber suara dan mengecilkan volume speaker musik DJ nya. "Ada apa babang Zam Zam?" Jawab Nevan sambil menunjukkan baby face miliknya.
Alzam yang melihatnya seketika langsung jijik dan menahan muntah. "Bisa gak, kalian berempat diem? Kalau masih ribut juga, gue laporin ke Zidan baru tau rasa lo pada! Terutama, lo Nevan!" Ancam Alzam sambil menunjuk wajah Nevan.
"Mampus lo, Nevan!" Kevin menunjuk Nevan dan turun dari meja.
"Kena kan lo! Gue gak ikutan," Kata Vino.
"Gue cuma ikut si Vino doang, Zam. Suerr!" Ujar Raihan dengan menunjukkan dua jari.
"Sialan lo pada!" Ujar Nevan panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIDAN
Fiksi Remaja-semuanya berawal dari ketidaksengajaan, yang menjadi awal kisah kita- Ini cerita tentang lelaki dingin, pemaksa, dan tegas. Siapapun yang melihat tatapannya yang tajam pasti akan ketakutan. Ketua Geng Vendar yang tidak hanya di takuti SMA Argaritma...