BURUNG PIPIT DITENGAH SAWAH..
JAKARTA UJAN DARI MALEM GAK NGASO SAMPE SEKARANG 🤣JANGAN PROTES PANTUNNYA GAK NYAMBUNG DAN GARING YAA 🤣
UDAHLAH VOTE ⭐ AJA DULU SEBELUM BACA 😁
“Kau membiarkan Jennie menjadi modelmu?” Tanya Harry yang menghampiri Hong Soo Joo di kamar inapnya.
“Good morning, Harry.” Sapa Hong Soo Joo yang tidak menghiraukan pertanyaan Harry.
“Kau serius menjadikan Jennie model di agency-mu?! Kau ingin mempermalukan dia dengan menyandingkannya bersama Cara?!” Tanyanya.
Hong Soo Joo mengerutkan keningnya. “Mempermalukan? Apa maksudmu? Kau pikir Jennie tidak cantik? Kau pikir Jennie seorang badut?” Tanyanya.
“Tapi kau sudah memiliki model yang terkenal dengan keseksiannya, Cara. Kau ingin Jennie dibandingkan dan membuatnya malu?!”
“Tidak. Justru aku ingin Jennie mematahkan stigma itu. Bukan hanya Cara yang seksi. Tapi wanita berumur seperti Jennie pun juga bisa seksi, bahkan lebih dari yang berusia muda.” Jawab Hong Soo Joo dengan yakin.
Harry tertawa mendengarnya, membuat Hong Soo Joo semakin mengerutkan keningnya. “Kau melakukan ini karena kau tidak suka Jennie berpacaran dengan Lalice, kan?! Kau perlahan ingin menyingkirkannya karena dia juga menggodaku, right?! Strategimu sangat bagus, babe.” Ujarnya dengan penuh percaya diri.
“Apa maksud ucapanmu?! Strategi?! Kau pikir aku sekotor itu? Apa kau seputus asa ini sampai mengatakan hal konyol padaku tentang Jennie yang menggodamu?!” Hong Soo Joo menggelengkan kepalanya dengan tawa kecil menatap Harry. “Kau merasa kalah dengan adikku yang berhasil mendapatkan Jennie?” Tanyanya.
“Dan kau bangga adikmu berpacaran dengan wanita yang usianya bahkan lebih tua darimu?” Tanya Harry.
“Aku selalu bangga apa pun yang adikku lakukan.” Jawab Hong Soo Joo dengan tegas.
Harry tertawa mengejek. “Apa yang bisa kau banggakan dari seorang anak kecil yang selalu saja menyusahkanmu?!” Ejeknya.
“Dia lebih baik darimu. Bahkan lebih memiliki hati.” Jawab Hong Soo Joo dengan sedikit keras karena tidak terima dengan ucapan Harry.
“Katakan itu pada dirimu belasan tahun yang lalu.” Ujar Harry.
Hong Soo Joo menatap Harry dengan tajam dan menyiratkan rasa sakit. “Kau selalu mengungkit hal itu. Kau pikir aku lupa apa yang sudah kau dan keluargamu lakukan untukku dan Lalice?!”
“Baguslah kalau kau tidak pernah lupa. Kau harus selalu ingat apa yang aku lakukan untukmu sampai hari ini.”
“Dan kau juga harus selalu mengingat apa yang sudah kau lakukan padaku sampai detik ini. Pernahkah aku memberontak sikapmu? Ketidaksetiaanmu?!”
“Jangan mengungkit masalah ketidaksetiaan. Kita sudah berkomitmen dengan status open relationship. Jadi kau tidak boleh mengeluh sampai kau menjadi milikku.”
“Dan aku memutuskan untuk tidak meneruskan hubungan kita.” Jawab Hong Soo Joo dengan penuh keyakinan.
Harry menatap Hong Soo Joo dengan wajah shock. Lidahnya kelu. Dia bahkan tidak tahu harus menjawab apa.