Faith

69 0 0
                                    

Sudah 3 bulan kita makin di mabuk cinta tiap hari di habiskan waktu berdua dengannya, rutinitas membangunkannya di pagi hari sebelum berangkat kantor dan menunggunya pulang untuk makan malam, membelikan ku bunga mawar disaat aku sedang on period dan badmood dan mencarikan es cream kesukaanku sampai kehujanan saat kita lagi berantem di mobil biar aku tidak marah lagi. Terimakasih sudah membahagiakan ku walaupun aku tidak tau sampai kapan kebahagiaan ini berpihak padaku, aku hanya takut waktu akan menjebakku dan membuatku menjadi wanita menyedihkan lagi.
Tembok kita sangat besar, apakah kali ini aku kalah lagi pada takdir?
Antara rosario dan arah kiblat.
Aku sangat mencintaimu kau mengajarkanku arti sabar dan bersyukur, kau seseorang yang sangat penuh kasih.
Aku bahkan ingat moment dimana aku badmood dan sendirian di cafe tidak ingin menemuimu dan kamu menunggu ku diluar sampai aku mau di jemput dengan alasan kamu lagi di jalan sekitar situ tapi tau-taunya kamu dari awal memang nunggu aku disitu.
Kamu selalu mencintaiku dalam diam, kamu selalu berusaha tanpa aku tau.
Makin kesini yang awalnya hubungan kita hanya mengisi hari satu sama lain, nyatanya tanpa kita sadari tanpa kita ucapkan kita sudah saling serius memiliki satu sama lain.
Bagaimana bisa aku meminta orang yang aku cintai memilih antara aku atau Tuhannya?
Aku hanya ingin melepasmu untuk Tuhan bukan tuk yang lain tapi entah harus ku apakan perasaan ini.
Apa kita sedang bercanda dengan waktu untuk menunggu siapa yang paling tidak terlihat sebagai pengecut untuk mengakhiri ini?
Aku pernah mengucapkan selamat tinggal dan tidak akan pernah terjadi lagi, malam itu nyatanya tanpamu aku tidak bisa apa-apa.
Kita saling mencari dan saling membutuhkan satu sama lain, malam itu kita nangis bersama.
Aku hanya berucap "aku tau banyak hal yang membuat kita sulit untuk bersama, setiap perbedaan-perbedaan kita tapi boleh kah beri aku waktu disaat aku sudah benar-benar bisa melepasmu, saat ini hanya kau yang butuhkan kau obat atas semua sakit yang kurasa, aku belum siap jika secepat ini berakhir dan kehilanganmu".
Dia berhasil membuatku melupakan masa lalu ku bahkan tak ada lagi yang tersisa, mimpi indahku berubah menjadi ketakutan ketika aku harus bangun dari mimpi-mimpi ini dan menghadapi kenyataan akan perbedaan kita, rasanya seperti mimpi dicintainya dan dimilikinya. Tetaplah pegang erat tanganku agar aku yakin kau tidak akan pernah meninggalkanku sendiri dalam keadaan apapun, tetap pegang erat tanganku seperti awal kita bertemu bahwa kau yakin aku mampu lalui hari-hari berat sekalipun.
Tetaplah tersenyum, senyum mu membuatku melupakan semua luka dan sedihku.
Tetap bersamaku aku takut merindukan pelukan hangatmu disaat aku sendiri.
Ijinkan kali ini aku yang memegang erat tanganmu bahwa kita mampu melalui tembok besar dihadapan kita, aku hanya takut kau terdiam dengan segala obsesi ku mencintaimu.
Segala yang tlah terjadi ataupun yang belum terjadi sudah ketentuan termasuk pertemuan kita, biarkan aku mencintaimu dengan keras kepala.
Dan Jika telah ku usahakan namun tak berhasil, tak ada cara lain berhenti memiliki hingga rasa ku habis.

Kisah Sang PramugariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang