bagian(8)

22 13 1
                                    

Bismilahirahmanirohim
Assalamualaikum warohmatulahi
wabarokatu
🌺🌺🌺

وَأَحْسِن كَمَآ أَحْسَنَ ٱللَّهُ إِلَيْكَ
Dan berbuat baiklah ( kepada orang lain ) sebagai mana Allah berbuat baik kepadamu. (QS. Al qasas : 77)

بَلَىٰ مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُۥٓ أَجْرُهُۥ عِندَ رَبِّهِۦ
Tidak! Barang siapa meyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, dia mendapat kan pahala di sisi Tuhannya (QS. Al Baqarah :112)


إِنَّ رَحْمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ ٱلْمُحْسِنِينَ
Sesungguhnya Rahmat Allah sangat dekat kepada orang - orang berbuat kebaikan (QS. Al a'raf : 56)

Coba renungkan.
Adakah Perbuatan baik yang sudah kita lakukan untuk orang-orang di sekitar kita atau malah sebalik nya, Haya kita dan Allah yang mengetahui nya, semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi
"amin"

"Ya Allah jadikan lah Kaka Azam jodoh hana yaallah karena Hana sangat sangat mencintai kak azam ya Allah jika sekarang Kaka Azam belum punya perasaan ke Hana buat lah ka Azam punya perasaan ke Hana Ya Allah, ya Allah jika Kaka Azam bukan jodoh hana gantilah yang mirip, mirip semirip-mirip ya yaallah dengan Kaka Azam ya alah atau biar ga repot repot ya Allah Ka Azam aja ya allah.ya Allah kabul kan pinta dam mohon hamba mu ini ya Allah amin amin yarobalalamin" doa ku setiankali setelah sholat

"Panjang amat Han doa ya "tanya Kya yang sedang merapikan jilbab di depan cermin yang tersedia di dalam mosolah

"tu jilbabnya rapikan dulu " pinta Kya padaku saat aku sudah selesai melipat mukenah buru-buru bercermin terlebih dahulu nuntuk memastikan apahah jilbabku terpasang rapi atau malah sebaliknya setelah itu keluar dari mosolah berjalan ke arah kya

"Dah rapi belum" taya ku pada kya yang sedang duduk di teras mosolah sembari memasang sepatu

"Udah, ayo kantin" ajak kya yang sudah selesai memasang sepatu dan berlalu berdiri menghadap ke arahku sembari menjulurkan tangan yang ku balas denah hal yang sama untuk membatu aku berdiri

"Bentar lagi bel masuk,masih sempat ko,kalau mau kekantin buat makan" ucapnya yang haya ku balas dengan anggukan seperti biasa

setelah melaksanakan solat Zuhur berjamaah aku, Kya kini meluncur pergi ke kantin untuk mengisi perut sebelum bel masuk untuk memulai kembali rutinitas belajar seperti biasa.

🌺🌺🌺


"Makasih ya han" ucap kak Azam, saat sampai di depan rumah besar bercat putih dengan halaman yang cukup luas dan bunga bunga berjajar rapi dihalaman.

disamping bunga terdapat plang bertulisan kosan khusus putra

"iya kaka, sama-sama Hana pulang dulu ya kak"

"dah kak..." ucap Hana lagi sembari melambai-lambai kan tangan di hadapan Azam yang masih setia berdiri sebelum hana berlalu dengan motor secoopy menuju pulang kerumah.

🌺🌺🌺


"Assalamualaikum" ucap Hana lesu, setelah memarkirkan motor nya didalam garansi, lelah seharian sekolah

"waalaikumsalam " jawab seseorang dari dalam rumah dengan suara berat kas laki-laki dewasa,

Hana yang mendengar jawaban salam dari dalam langsung berlari masuk kedalam rumah dengan senyum yang mengembang saat melihat sese orang yang sangat-sangat dirindukan tengah duduk di ruang tengah

"ayah..." teriak Hana langsung menghabur ke dalam pelukan sang ayah

"ayah Hana kangen banget" rengek hana tanpa melepas pelukan pada ayah yang sedang duduk di sofa, menghadap kearah tv

"masa?" taya ayah tak percaya sembari tersenyum mengeratkan pelukan.

"Han kamu ga kasian apa sama ayah, ayah ga bisa Napastu kamu baut " ucap bunda yang baru datang dari dapur membawa sepiring pisang goreng dan meletakkannya diatas meja, langsung duduk di sofa panjang di sebelah tempat duduk ayah

"yah"

''Ya"

"Ih, ayah ah!"

"Iya kenapa?"

"ayah kenapa sih jarang pulang.
Ayah ga kangen apa sama hana?" tanyaku saat melepas pelukan sembari mengambil sepotong pisang goreng coklat yang ada di atas meja dan memakan nya hingga kandas dan kembali,menghambur kedalam pelukan ayah, ayah dan bunda yang melihat kelakuan anak semata wayang, Haya bisa megeleng-gelene kankepala dengan tingkah anaknya

" Kenapa ayah ga berhenti aja kerjanya?" Tanyaku, yang langsung mendapat pelototan dari bunda berbeda dengan ayah, ayah hanya tersenyuman sembari mengeratkan pelukan

"hidup kita udah serba cukup ko yah? Kalau ayah kerja alasannya, buat membahagiakan hana, dan untuk memenuhi kebutuhan hidup Hana biar serba cukup mending ga usah yah.Hana ga bahagia, Hana rela kok yah, hidup sederhana asal Hana bisa selau terus sama ayah, Hana janji ga bakal minta apa-apa dari ayah asal ayah tinggal dirumah dan bareng-bareng sama Hana sama bunda itu udah cukup yah, buat hana bahagia" pinta Hanam menghadap ayah sembari menjilati coklat yang tertinggal di jari-jari

"yah Hana serius Lo yah"

"Han kamu ga boleh Lo ngomong gitu sama ayah, ayah baru pulang" peringat bunda tak suka sembari mengeleng-gelengkan kepala menatap kearah ku

"emang bunda ga sedih apa liat ayah ga ada di rumah!"

"bukan gitu maksut bunda! kamu kaya ga tau aja, ayah kerja karena itu kewajiban ay____"

"Hana tau ko bun ,tapi bisa ga ayah kerjanya di dekat sini aja ga harus
ke palestina sana" ucap Hana memotong ucapan bunda

"Han, ayah kesana karena tanggung jawab ayah ada di sana" ucap ayah melerai

"ayah sudah bersumpah jiwa, raga dan hidup mati ayah, ayah dedikasikan buat mereka, buat jadi relawan medis disana" lanjut ayah

"Han, kalu bukan kita yang menolong mereka terus siapa lagi?i" tannya ayah

"Anak ayah, seharusnya bersyukur ,masih bisa makan, tidur bermain dengan teman-teman dan melakukan aktivitas yang kamu sukai tanpa harus merasa takut"

"coba kamu bayangin di luar sana ada banyak anak yang ga bisa ngerasain apa yang kamu rasain " ucap ayah yang membuat Yeri dihati

"apa selama ini aku ga bersyukur "batin Hana

"tapi yah__" ucap hana terpotong

"Han kalau seandainya dulu ayah ga jadi ikut buat jadi relawan medis di palestina mungkin ayah ga bakalan pernah ketemu sama bunda mu ini" ucap ayah tersenyum ke arah bund setelah mengacak-acak rambut ku yang tertutup jilbab

"kamu tau ga? ayah juga sempat terbesit di dalam hati buat menyerah dan berhenti agar bisa tingal di rumah sama kamu sama bunda"

"tapi ayah selalu terbayang dengan seyum tangis anak-anak, ibu, bapak yang ada di sana, betapa mereka membutuh kan kita"

"sekecil apa pun yang kita lakukan untuk mereka berarti besar bagi mereka ayah hara anak ayah paham dengan ke adaan ayah sekarang, maaf ya" pinta ayah padaku sembari mengeratkan pelukan dan meminta bunda untuk ikut bergabung bersama. Berpelukan menyalurkan kerinduan yang teramat-amat dala terpendam di dalam lubuk hati

"Ayah,bunda maafin Hana ya" ucap Hana

cinta sang ilahi( Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang