bagian(4)

33 19 2
                                    

Bismilahhirahmanirahim
Assalamualaikum warohmatulahi wabarokatu
🌺🌺🌺

Karena orang-orang dungulah terjadi banyak kontroversi di antara manusia, seandainnya orang-orang bodoh berhenti bicara niscaya berhentilah pertentangan di antara sesama.
(Imam Al Ghazali. Dalam kitab faishilut tafriqah bainal Islam)

Selamat membaca semoga terhibur, maaf jiga banyak terdapat kekurangan dan kesalahaha dalam penulisan🙏

"Itu bukannya kak kafa sama kak gio ya", batin Hana ketika melihat gio dan kafa yang tengah duduk dibawah pohon yang rindang dekat taman kompleks perumahan dengan karpet sebagai alas.

Ketika sore seperti sekarang ini taman ini  memang Banyan di kunjungi orang tua, anak anak dan muda mudi untuk sekedar berolah raga dan melepas penat sesaat,

perlahan Hana mengayuh sepeda kearah kafa dan gio yang sedang duduk setelah lelah berolah raga, terlihat dari baju kaous yang mereka kenakan basah dengan keringat

"subhanallah cantiknya"

"makasih kak" ucap Hana setelah sampai didepan hadapan kafa dengan senyum sumringah nya

"pede amat sih Lo jadi cewe"

"siapa yang kepedean, kak kafa sendiri tadi yang bilang Hana cantik pas Hana baru datang"ucap Hana membela diri

"siapa yang bilang Lo, no cewek yang disana" ucap kafa sembari menunjuk ke arah belakang Hana dengan bibir nya

"mana?!" Tanya Hana setelah menoleh kebelakang "ga ada pun?" sambung Hana

"ada tadi!" jawab kafa kesal

"Kenapa?" tanya azam yang baru datang  membawa sekantong keresek berisi makan ringan dan minuman

Sejenak Hana terkesima dengan  penampilan azan yang Haya memakai trening panjang les putih dan baju kaus putih polos " kok Kaka azam bisa seganteng, ini sih..." batin han

"eh, kak azam" ucap hana  pada Azam yang masih berdiri menenteng keresek

"eh Kak azam" ucap kafa meniru gaya bicara Hana

"Apa sih kak!" Ucap Hana menatap kafa sebal

"apa sih kak!" ucap kafa lagi

"Hana pergi aja deh kesal dengan kak kafa" ucap Han dan berlalu pergi dengan sepedanya setelah berpamitan dengan Azam

"Pergi aja sono lo pergi, ga disekolah ga dikosan, ada ajatuh cewek" ucap kafa  setelah  kepergian Hana

"emang bener kan, lo bilang tu cewek cantik" ucap gio setelah meneguk air mineral yang di bawa azam barusan

"enak aja!" elak kafa

"Lo kalau suka sama Han bilang aja fa ga usah di pendam" ucap Azam yang sudah duduk di samping gio

"idih! amit - amit gue suka sama Hana"

"kenapa haha orang nya cantik kok" ucap Azam lagi sembari fokus kelayar henpon

"kenapa Lo cemburu" ucap kafa yang Haya di tanggapi dengan gelengan oleh Azam

"Eleh, bilang aja lo cemburu, ngaku aja zam..., cemburu kan lo, cemburu" ucap Kafa lalu bersandar kepohon sembari memainkan henpon

"ga ada pembahasan yang lain apa selain Hana" ucap gio yang terganggu bermain game nya dengan ocehan  kafa barusan, sedang kan Azam hanya tersenyum ke arah kafa

🌺🌺🌺

"Fa Lo udah mandi" tanya azam pada kafa  yang sedang bermain game sembari berbaring di atas ranjang bertingkat, dibawah terlihat gio yang sibuk mengutak-atik laptop

"udah zam" ucap kafa pada Azam yang sedang mengeringkan rambut dengan handuk, pakaian santai celana bahan warna abu abu dan  baju  hitam yang Haya di tanggapi Azam dengan  anggukan sembari tersenyum tak percaya

"Lo udah makan Yo" tanya azam pada gio sesaat mengambil buku di atas rakbuku yang terletak di samping ranjang gio, hanya di angguki sebagai jawaban

gio itu tipe orang kalau sedang sibuk atau banyak tugas bisa lupa-lupa ingat dengan segalanya, ya termasuk makan,

setelah mendapat tanggapan anggukan dari ,gio. Azam berlalu dan duduk dikursi sembari menghidupkan lampu belajar yang terletak di atas meja sebagai penerangan untuk memulai rutinitas apa lagi kalau bukan belajar untuk mengulangi pelajaran di sekolah atau hanya sekedar mengulangi hafalan Al quran

"Zam" panggil kafa pada Azam yang terlihat fokus dengan buku di hadapan nya

"apa?" Respon Azam menanggapi kafa tanpa membalikan badan

"gue liat catatan  fisika Lo dong" pinta kafa sembari mendudukkan tubuh diatas kasur menatap punggung azan

"males, kalu mau gue ajarin aja" ucap Azam masih dengan posisi yang sama

"ya elah zam, gue lagi mager but sekedar menggerakkan jari,apa lagi belajar" memalas kaga dan berlalu kembali membaringkan tubuh di kasur

"ya udah" ucap Azam menanggapi kafa

'ada orang kaya kafa, buat gerakin jari aja malas' batin gio mendengar percakapan kafa dengan Azam sembil menggeleng- gelengkan kepala.

cinta sang ilahi( Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang