bagian(14)

13 6 0
                                    

Bismilahhirahmanirahim
Assalamualaikum warohmatulahi wabarokatu

🌺🌺🌺

Yang besar di bumi ini bukan lah gunung dan lautan melainkan nafsu-nafsu yang Gaga di kendalikan maka kita akan menjadi penghuni neraka
(Abu Hamid Al-Gazali)


Kak"ucap Hana disela sela makan eskrim nya

"Kaka tau ga"ucap Hana beradu "aduh gimana ya" batin Hana

Azam yang sedari tadi fokus dengan makanannya kini mendongak menatap Hana "ya?" taya Azam

"kakak tau ga" ucap Hana lagi sedangkan Azam memasang ekspresi penasaran karena Hana dari tadi bicara sepotong-sepotong

"Hana suka sama kakak dari saat Hana pertamakali ketemu kakak di tepi danau semenjak itu Hana cari cari informasi tentang kakak dan betapa bahagia ya Hana teryata Kaka sekolah di tempat yang sama dengan hana" ucap Hana dengan satu nafas yang terdengar tegas tampa bergetar

Azam yang mendengar pengakuan cinta dari haha sontak saja membuat sekujur tubuh ya terasa kaku cepat cepat Azam memasang muka biasa saja sesaat Hana selesai mengucap kan kalimat barusan
entah apa yang ada di pikiran semuanya sontak hilang.

sontak pikiran ya menjadi buntu,
lidah terasa kaku bibir terasa berat haya untu mengucapkan satu kata, entah kenapa ide dari mana yang terlintas dibenak "Han udah malem, mending kita pulang aja ya" ajak Azam pada Hana

sepanjang perjalanan menuju rumah hanya hening yang tersisa Azam dan Hana sama sama merasa canggung untuk memulai percakapan

perjalanan yang biasa di lewati dari cave
moral kerumah biasaya lima belas menit ketika berjalan kaki, kini  terasa bagai kan Berjam jam-jam hanya untuk sampai ke Rumah yang di tempati Hana

"Han kak pulang dulu ya" ucap Azam ketika sampai di depan rumah dengan pagar menjulang,Hitam. Yang tak di indahkan, berlalu berlari masuk kedalam rumah  berhanbur keatas kasur

Kedua orang tua Hana yang tengah menonton siaran tv merasa aneh, perangai putri satu-satunya yang masuk tanpa salam dan berlalu masuk kedalam kamar seakan dak ada orang

Saat Rara ingin beranjak menyusul pergelangan tanganya di cekal "besok aja" pintanya "beri Hana waktu" lanjut hayas memberi ruang

Di dalam kamar Hana merutuki dirinya sendiri malu sedih bahagia semuaya melebur meyatu jadi satu kesatuan.

malu karena telah berani mengukapkan perasaan pada seseorang yang Hana sendiri tak tau bagaimana perasaan ya, sedih melihat sikap Azam yang terlihat biasa saja bahagia karena perasaan yang selama ini Hana pendam sekarang tersampaikan

cinta sang ilahi( Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang