10

1.3K 102 34
                                    





Setelah pertemuan itu pete selalu gelisah bahkan ia tidak bisa tidur di buat nya, padahal can dan tin selalu menenangkan pete agar ia melupakan kejadian tadi siang karena nana yang memberitahu kan jika mereka tidak sengaja bertemu dengan Perth.

Pete sudah mencoba tapi selalu gagal hingga ia hanya menatap langit-langit kamar nya, sembari mengingat kembali semua kenangan manis yang pernah mereka lewati bersama.

Saat Perth begitu mencintai nya dan menyayangi nana.
pete bisa mengingat dengan baik pertemuan yang tidak di sengaja itu, saat tin memperkenalkan dirinya dengan Perth.
Semuanya begitu manis terlebih lagi saat Perth mengutarakan cinta padanya, padahal waktu itu usia pete baru 16 tahun dan ia masih duduk di bangku sekolah tapi dengan segenap keberanian pete menjalani hubungan dengan Perth sampai akhirnya ia di lamar pada tahun berikutnya saat pete lulus dari sekolah, tanpa ragu pete menerima lamaran pria yang ia cintai meski saat itu Perth masih berstatus seorang mahasiswa.

Mereka hidup dalam kesederhanaan setelah menikah, Perth bekerja paruh waktu di sela-sela kuliahnya agar cepat wisuda, tahun-tahun pertama yang begitu membahagiakan meski mereka tidak memiliki kekayaan apapun, pete rasanya ingin kembali ke masa itu di mana mereka hidup apa adanya.

Pete meraih album foto kenangan mereka lalu menarik salah satu foto yang terselip di sana, ia sengaja menuliskan sesuatu di bagian belakang foto  dan membiarkan foko itu tetap terbalik agar ia bisa melihat terus tulisan tersebut jika ia merindukan sosok Perth.





Jam-jam berganti tapi tetap fikiran pete tidak bisa lepas dari Perth bahkan kini semuanya seperti berputar-putar di kepalanya sampai akhirnya pete merasakan keanehan.

Pete menggeser duduknya karena ada rasa lembab di sana, ia begitu tersentak saat darah menggenang tiba-tiba seperti air mengalir keluar dari analnya.
Dan malam itu juga tin membawa pete kerumah sakit, sementara can menemani nana karena gadis kecil itu tengah tertidur mereka tidak tega membagun kan nana terlebih lagi melihat kondisi pete sangat memprihatinkan.

Setelah di rumah sakit pete di tangani dengan baik oleh dokter spesialis kandungan di mana pete selalu memeriksakan diri selama ini.
Setelah di berikan obat pereda sakit dan pendarahan pete di haruskan istirahat sejenak di sana, karena dokter masih menunggu hasil diagnosa Kandungan pete bagaimana bisa mengalami pendarahan padahal waktu persalinan nya masih 8 minggu lagi.

"Pete mengalami stress dan tekanan mental hingga  terjadi kompilasi pada rahimnya, rahimnya mengalami luka cukup besar, seharusnya pete menjalani operasi melahirkan dini, tapi mengingat usia bayi masih terlalu kecil itu tidak memungkinkan apa lagi pete telah mengalami pendarahan dan tekanan seperti ini akan mempengaruhi tumbuh kembang bayinya, bisa saja bayi mu terlambat berkembang atau tidak berkembang dengan baik pete..karena kondisi ini begitu berbahaya serta mengancam nyawa bayimu dan dirimu sendiri..." Tin menatap cemas kearah pete yang tengah mendengarkan ulasan dokter spesialis kandungan itu dengan baik meski ada rasa tidak tega karena lagi-lagi nasib tidak beruntung menghampiri orang yang pernah ia cintai itu.

"Apa bayi ku baik-baik saja dokter...? " Pete tidak mengkhawatirkan dirinya melainkan anak yang ia kandang saat ini.

"Untuk saat ini bayimu baik-baik saja pete... Tapi keadaannya bisa berubah jika kita tidak bertindak cepat... " Mendengar penjelasan dokter tersebut pete kurang mengerti.

"Maksud dokter..? " Ragu Pete semakin takut kenapa-napa pada bayinya.

"Kita harus melakukan operasi dini pete. Tapi aku tidak berani berjanji jika bayi mu akan selamat mengingat usianya belum cukup,, " Pete terdiam sembari meremas perutnya lembut.

"Apa tidak ada cara lain agar bayiku selamat dokter..? "Pete menatap dokter itu penuh dengan harap.

" Bisa saja pete...kita akan menunggu sampai usia kandungan mu memasuki usia kesembilan barulah oprasi di lakukan sebab sebagian besar organ tubuh bayi telah terbentuk sempurna meski belum 100%, tapi nyawa mu yang akan terancam jika melakukan itu... "Pete akhirnya terdiam setelah mendengar penjelasan panjang dokter wanita tersebut.

𝘖𝘯𝘦 𝘊𝘩𝘢𝘯𝘤𝘩 ( Pinson) Mpreg (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang